24 Februari 2012

Membangun Cinta

Sebenarnya jatuh cinta dengan lawan jenis itu hukumnya apa sih? Islam tidak mengingkari perasaan cinta yang tumbuh pada diri manusia. Akan tetapi, cinta itu harus dijaga dan dilindungi dari kehinaan dan kekotoran. Cinta pada lawan jenis bukan sesuatu yang kotor. Bahkan ia sesuatu yang suci. Dan pernikahan adalah “bingkai” yang dapat menjaga kesucian itu. Cinta tidak haram dan tetap terjaga kesuciannya selama tidak menimbulkan kemaksiatan pada Allah. Inilah yang harus digarisbawahi karena seringkali dengan dalih cinta, namun menghalalkan apa-apa yang Allah haramkan.

Pernikahan adalah solusi mutlak bagi dua insan yang tengah jatuh cinta. Tapi hal itu tidak terlepas dari kesiapan fisik, mental, dan materi dalam menuju gerbang pernikahan. Jika kedua belah pihak masing-masing sudah mapan dan siap, sebaiknya jangan pakai ditunda-tunda lagi sebab kebaikan haruslah disegerakan.

Seorang antropolog asal AS, Helen Fischer, menemukan kesimpulan yang amat “berani”. Setelah melakukan penelitian selama beberapa tahun, ia menyatakan bahwa cinta itu tak abadi. Daya tahan cinta hanya 4 tahun saja. Ia menemukan betapa kasus perceraian mencapai puncaknya ketika usia pernikahan mencapai usia 4 tahun. Kalaupun masa 4 tahun itu terlewati, kemungkinan itu berkat hadirnya anak kedua. Kalau mau main hitung2 an, rasanya seru juga. Misal, masa pacaran telah dilalui 3 tahun, berarti kesempatan untuk bisa mempertahankan gelora cinta hanya ada di tahun pertama pernikahan. Lalu apa yang terjadi ketika masa pernikahan menginjak tahun kedua, ketiga, dan seterusnya? Cuma ada sisa-sisa / bahkan punah sama sekali. Lalu bagaimana dengan mereka yang mengalami masa pacaran lebih dari 6 tahun?

Maka dari itu saya tekankan bagi mereka yang sudah mapan dan siap, bersegeralah untuk menikah dan jangan ditunda-tunda lagi. Hal ini untuk menghindari hilangnya gelora cinta bila yang dilakukan hanya pacaran bertahun-tahun tanpa ada realisasinya dalam wujud pernikahan. Makanya tak jarang orang-orang yang sudah melakukan pacaran selama bertahun-tahun, hubungan mereka kandas ditengah jalan karena mungkin dari masing2 mereka sudah jenuh dengan pasangannya (gelora cintanya sudah hilang) dan memutuskan untuk mencari pasangan yang lain.

Jadi, sebuah hubungan yang kebanyakan orang bilang adalah pacaran, jelas membutuhkan sekali sebuah komitmen. Dalam hal apa? Dalam hal menjaga hubungan itu agar tetap pada jalur yang benar. Hubungan itu sudah harus memiliki tujuan yang jelas dari awal. Bukan hanya untuk menikmati rasa manisnya saja saat bersama, tapi juga lebih memiliki tanggung jawab yang besar diantara kedua belah pihak agar kedua-duanya tidak merasa saling dirugikan.

Ayo, beranilah membangun cinta!!

Jangan hanya berani jatuh cinta!!


Tidaklah perlu kita menguji kedalaman cinta dengan pacaran bertahun-tahun, karena mengenal seseorang bisa dilakukan dalam jangka waktu yang lebih singkat dari itu, yaitu dengan cara ta’aruf (berkenalan secara syar’i). Kita juga tidak perlu menilai kecocokan dengan merelakan diri berpacaran bertahun-tahun karena saat ngobrol dalam sesi ta’aruf itu pun sudah bisa dikenali apakah kita cocok dengan si dia / tidak.

Hati yang kotor akan menyebabkan pemiliknya senantiasa berfikir kotor, bertindak kotor, berucap kotor, dan sebagainya yang serba kotor. Karena segala sesuatunya bersumber dari hati, maka apa-apa yang kita lakukan merupakan cerminan dari hati. Begitupun rasa cinta yang tumbuh dari hati. Jika diumbar dan diperturutkan, terlebih lagi bila ditujukan pada seseorang yang belum halal bagi kita, akan menimbulkan titik noda dan benih-benih kekotoran. Wajar jika Allah memerintahkan kita untuk menundukkan pandangan. Dan menjaganya sangatlah dianjurkan agar hati kita tetap terjaga.

Pembahasan ini menemukan kesimpulan yang mungkin sudah ditangkap oleh kita. Bahwa mencintai lawan jenis adalah hal yang wajar. Senang, suka, naksir, jatuh hati, jatuh cinta, atau apalah namanya adalah sebuah kewajaran. Ia akan menjadi ladang pahala bila ditindaklanjuti dan disemai dalam bingkai pernikahan. Namun, ia akan menjadi penghasil dosa yang luar biasa, manakala hanya dibingkai pacaran dan senang-senang saja. Bagi mereka yang sudah siap menikah, maka carilah cinta anda dan menangkan. Namun, bagi anda yang hanya ingin mencicipi rasanya di awal usia, sebaiknya pertimbangkan kembali niat anda. Karena sudah banyak yang capek dan kelelahan karenanya. Llelah, yang tak pernah disadarinya.....

20 Februari 2012

Kita Semua Punya Potensi yang Sama Untuk Sukses

Suatu hari ada seorang pemuda mendatangi seorang ustadz. Pemuda itu mengeluh atas keadaan dirinya yang tidak sempurna menurutnya. Dulu, tuturnya, ketika ia masih duduk di bangku sekolah dasar, ia selalu mendapatkan peringkat pertama di kelasnya. Ketika ia memasuki usia remaja, maka kepercayaan dirinya hilang dan kini ia tidak pernah lagi menjadi juara kelas dikelasnya. Dan hal itulah yang ia ceritakan pada sang ustadz.

Ustadz itu bertanya, “Memang apa yang membuatmu tidak percaya diri?” Pemuda itu menjawab, “Ada semacam tompel di wajah saya ustadz. Dan saya malu akan hal ini” Jawab pemuda tadi sambil membuka topi yang ia kenakan dan menyingkapkan sebagian rambut yang menutupi sebagian wajahnya. Ya, memang benar. Tompel itu ada di sana, tepat berada di pipi kiri sebelah atas wajahnya.

Kemudian sang ustadz tersenyum simpul dan memberikan uang sepuluh ribuan kepadanya. “Untuk apa uang ini ustadz?” Tanya pemuda itu dengan penasaran. “Ambillah uang ini, dan pergilah ke ujung jalan sana. Di sana ada tempat untuk mencukur rambut. Cukurlah rambutmu semuanya.” Jawab sang ustadz dengan tenangnya. Tanpa berpikir panjang lagi, pemuda tadi segera bertanya, “Maksud ustadz di gundul??” Sang ustadz hanya mengangguk sambil tersenyum. “Saya malu ustadz. Kalau rambut saya digundul, nanti tompel saya akan terlihat oleh semua orang. Saya malu ustadz.” Sahut pemuda tadi sambil menunduk lesu. Sang ustadz pun akhirnya angkat bicara, “Kalau begitu, saya tidak bisa membantumu.” Suara sang ustadz begitu tegasnya. “Kenapa ustadz?” Tanya pemuda tadi, terkejut. “Saya tidak bisa membantumu, karena kamu tidak mau membantu dirimu sendiri.”

Perkataan sang ustadz tadi rupanya begitu mengena di hati pemuda itu. Tanpa pikir panjang lagi, ia pun segera mencukur rambutnya dan setelah itu ia kembali menemui sang ustadz, meskipun bisa diakui bahwa kepercayaan dirinya belum seratus persen tumbuh.

Setelah melihat pemuda tadi telah mencukur rambutnya sampai gundul, sang ustadz pun memutarkan sebuah film yang ada di laptopnya. Film itu berkisah tentang seorang pemuda juga. Namun bedanya, pemuda yang ada di film itu memiliki kekurangan fisik. Ia tak memiliki kedua lengan. Namun karena semangat dan perjuangannya, akhirnya dia bisa menunjukkan pada semua orang bahwa kekurangan yang ia miliki tidak menghalangi dia untuk meraih kesuksesan. Ia bisa menulis dan ia bisa melakukan berbagai hal layaknya orang normal pada umumnya. Namun hanya saja apa-apa yang ia lakukan bukan dengan menggunakan kedua lengannya karena memang ia tak punya itu.

Ya, kita sebagai manusia yang diberikan kesempurnaan fisik oleh Allah swt, terkadang sering melupakan hal itu. Kesempurnaan fisik yang kita peroleh adalah sebuah kelebihan yang kita miliki yang tidak dimiliki oleh mereka yang tidak sempurna fisiknya. Namun mengapa kita terlalu sering mengabaikan kelebihan itu dan lebih sering larut dalam kekurangan yang ada pada diri kita.

Kita sering menangis dan bersedih ketika teman-teman kita mempunyai sepatu baru sementara kita tidak memilikinya. Namun di sisi lain, banyak orang-orang yang menangis atau mungkin menjerit dalam hatinya karena bukan hanya sepatu baru yang tidak mereka miliki, namun kaki pun mereka tidak punya. Lalu siapa kita bila dibandingkan dengan mereka?? Kita masih memiliki tangan, kaki, dan fisik yang sempurna, sementara di bagian bumi Allah yang lain, masih banyak saudara-saudara kita yang tidak memiliki apa yang kita miliki.

Mengapa kita sering fokus pada kekurangan yang kita miliki namun lalai terhadap kelebihan yang dianugerahkan Allah untuk kita. Dan karena kita sibuk dengan kekurangan yang kita miliki, akhirnya potensi kelebihan yang ada pada diri kita pun semakin lama semakin kandas karena kita sudah terlalu lama membiarkan kelebihan itu terpuruk dalam dunianya sendiri.

Seekor burung tidak dapat mengubah arah angin, namun ia bisa mengubah arah sayapnya sehingga ia bisa terbang dengan lincah di langit sana dan bisa mengikuti kemana arah angin membawa serta dirinya. Kita pun sama selaku manusia yang diberi kelebihan akal, pikiran, dan fisik yang sempurna dari kedua makhluk lain ciptaan-Nya yaitu tumbuhan dan hewan. Kita tidak bisa merubah ketentuan dan ketetapan Allah, namun kita bisa merubah nasib kita menjadi lebih baik.

“Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, jika kaum itu tidak mau merubah nasibnya sendiri”

Sukses bukan hanya diukur dari banyaknya harta yang kita miliki, namun sukses juga bisa dilihat dari segi usaha kita mengendalikan hidup yang kita miliki ke arah yang lebih baik. Mulai sekarang, tanamkan keyakinan pada diri kita bahwa setiap kita adalah penting. Karena dari masing-masing kita mempunyai potensi dan kesempatan yang sama yang Allah berikan kepada seluruh hamba-Nya. Hanya tinggal kemauan kita saja, apakah akan memanfaatkan potensi yang ada, atau malah justru menyibukan diri dengan kekurangan yang kita miliki??

Minimalkan kekurangan diri, dan maksimalkanlah kelebihan diri. Sebab setiap kita, adalah PEMENANG!!!! Orang-orang yang kalah adalah mereka yang sudah merasa tidak mampu terlebih dahulu, sebelum mereka mau mencoba suatu hal. Dan orang-orang yang menang adalah mereka yang selalu yakin bahwa dirinya bisa dan yakin bahwa Allah selalu ada untuk hamba-Nya yang selalu mau berusaha.

6 Februari 2012

Menginstall Cinta

Customer Service (CS): Ya, ada yang bisa saya bantu?

Pelanggan (P): Baik, setelah saya pertimbangkan, saya ingin menginstall cintakasih. Bisakah Anda membantu saya menyelesaikan prosesnya?

CS: Ya, saya dapat membantu Anda. Anda siap melakukannya?

P: Baik, saya tidak mengerti secara teknis, tetapi saya siap untuk menginstalnya sekarang. Apa yang harus saya lakukan dahulu?

CS: Langkah pertama adalah membuka HATI Anda. Tahukah Anda dimana HATI Anda?

P: Ya, tapi ada banyak program yang sedang aktif. Apakah saya tetap bisa menginstalnya sementara program-program tersebut aktif?

CS: Program apa saja yang sedang aktif?

P: Sebentar, saya lihat dulu, program yang sedang aktif adalah SAKITHATI.EXE, MINDER.EXE, DENDAM.EXE, dan BENCI.COM.

CS: Tidak apa-apa. CINTA-KASIH akan menghapus SAKITHATI.EXE dari sistem operasi Anda. Program tersebut akan tetap ada dalam memori Anda, tetapi tidak lama karena akan tertimpa program lain. CINTA-KASIH akan menimpa MINDER.EXE dengan modul yang disebut PERCAYADIRI.EXE. Tetapi Anda harus mematikan BENCI.COM dan DENDAM.EXE. Program tersebut akan menyebabkan CINTA-KASIH tidak terinstal secara sempurna. Dapatkah Anda mematikannya?

P: Saya tidak tahu cara mematikannya. Dapatkah Anda memandu saya?

CS: Dengan senang hati. Gunakan Start menu dan aktifkan MEMAAFKAN.EXE, Aktifkan program ini sesering mungkin sampai BENCI.COM dan DENDAM.EXE terhapus.

P: Ok, sudah. CINTA-KASIH mulai terinstal secara otomatis. Apakah ini wajar?

CS: Ya. Anda akan menerima pesan bahwa CINTA-KASIH akan terus diinstal kembali dalam HATI Anda. Apakah Anda melihat pesan tersebut?

P: Ya. Apakah sudah terinstall?

CS: Ya, tapi ingat bahwa Anda hanya punya program dasarnya saja. Anda perlu mulai menghubungkan HATI yang lain untuk mengupgradenya.

P: Oops. Saya mendapat pesan error. Apa yang harus saya lakukan?

CS: Apa pesannya?

P: ERROR 523 – PROGRAM NOT RUN ON INTERNAL COMPONENT. Apa artinya?

CS: Jangan khawatir, itu masalah biasa. Artinya, program CINTA-KASIH diset untuk aktif di HATI eksternal tetapi belum bisa aktif dalam HATI internal Anda. Ini adalah salah satu kerumitan pemrograman, tetapi dalam istilah non-teknis ini berarti Anda harus men-”CINTA-KASIH”-i mesin Anda sendiri sebelum meni”CINTA-KASIH”-i orang lain.

P: Lalu apa yang harus saya lakukan?

CS: Dapatkah Anda klik pulldown direktori yang disebut ”PASRAH”?

P: Ya, sudah.

CS: Bagus. Pilih file-file berikut dan salin ke direktori ”MYHEART” MEMAAFKAN-DIRI-SENDIRI.DOC, dan MENYADARI KEKURANGAN.TXT, sistem akan menimpa file-file konflik dan mulai memperbaiki program-program yang salah. Anda juga perlu mengosongkan Recycle Bin untuk memastikan program-program yang salah tidak muncul kembali.

P: Sudah. Hei! HATI saya terisi file-file baru. SENYUM.MPG aktif di monitor saya dan menandakan bahwa DAMAI.EXE dan KEPUASAN.COM dicopy ke HATI. Apakah ini wajar?

CS: Kadang-kadang. Orang lain mungkin perlu waktu untuk mendowloadnya. Jadi, CINTA-KASIH telah terinstal dan aktif. Anda harus bisa menanganinya dari sini. Ada satu hal lagi yang penting.

P: Apa?

CS: CINTA-KASIH adalah freeware. Pastikan untuk memberikannya kepada orang lain yang Anda temui. Mereka akan share ke orang lain dan seterusnya sampai Anda akan menerimanya kembali.

(dikutip dari buku "Ya Allah, Aku Jatuh Cinta")

1 Februari 2012

Karena Rejeki tak Pernah Salah Pintu

Di suatu pekan di pertengahan bulan Januari lalu, saya menyempatkan diri pergi ke pasar bersama Rizky untuk berbelanja sayuran. Kebetulan ibu saya juga berjualan sandal di sana, dan saya pun menyempatkan diri pula mampir ke tempat ibu saya berjualan. Jualan ibu saya memang hanya sandal-sandal kualitas kaki lima yang dijual dengan harga yang cukup murah, yang bisa dijangkau oleh semua kalangan. Jualan ibu saya pun tidak dengan jumlah yang sangat banyak, tapi paling tidak dari hasil jualan itu bisa cukup untuk sekadar memenuhi kebutuhan keluarga saya sehari-hari.

Pada kesempatan itu, saya juga melihat seorang penjual laki-laki tidak jauh dari tempat ibu saya berjualan yang juga berjualan sandal yang tidak jauh berbeda dengan ibu saya. Hanya saja yang membedakan ia dan ibu saya adalah barang-barang yang diperjual belikan sangat banyak, sehingga membuat ibu saya berbisik kalau barang dagangannya kalah saing oleh penjual laki-laki yang ada di dekatnya. Lanjutnya lagi, kebanyakan pembeli lebih memilih ke penjual itu ketimbang ibu saya karena mungkin pilihannya yang lebih banyak dan dengar-dengar harganya jauh lebih murah.

Sebagai seorang anak, mendengar ibu saya “mengeluh” seperti itu rasanya tidak tega juga. Sebab dengan melihat langsung ibu saya berjualan, saya jadi lebih tahu dan lebih mengerti bahwa mencari uang - apalagi dengan perjuangan ibu yang berjualan di pasar – sangatlah tidak mudah. Tidak jarang panas dan hujan menjadi pengiring perjuangannya demi menghidupi saya dan keluarga.

Cukup lama saya dan Rizky berdiam diri di tempat ibu saya berjualan. Sekedar menemani waktu senggangnya menunggu calon pembeli datang, meskipun kebanyakan dari mereka datang hanya untuk sekadar melihat, menawar, dan setelah itu pergi. Tidak jadi membeli. Dalam hati saya hanya bisa berdoa, semoga Allah masih berkenan mendatangkan pembeli untuk membeli jualan ibu saya. Meskipun tidak membeli banyak, tidak mengapa, asalkan bisa jadi “penglaris” untuk jualan ibu saya pagi itu. Dan Alhamdulillah doa saya dikabulkan Allah. Tak lama berselang pembeli pun datang. Ya sesuai dengan pinta saya, meskipun tidak membeli banyak, tetapi pembeli yang satu seolah menjadi “pemancing” pembeli yang selanjutnya untuk datang.

Dan setelah itu saya baru menyadari, bahwa setiap manusia memang memiliki rejekinya masing-masing. Rejeki itu pun akan datang sesuai dengan kadar usaha yang telah kita upayakan. Dan tampaknya, rejeki tidak jauh berbeda dengan ujian yang kita terima dari Allah. Karena sejatinya rejeki adalah ujian bagi kita. Apakah kita bisa mempergunakannya dengan baik atau tidak, semua itu tergantung dari penyikapan kita terhadap rejeki itu.

Allah punya alasan sendiri mengapa Ia tidak serta merta memberikan rejeki yang berlimpah ruah kepada kita, salah satunya adalah agar kita mau berusaha dalam setiap pencarian rejeki itu. Dan juga agar Allah bisa tahu seberapa besar kita dapat bersabar jika diberi rejeki sedikit dan seberapa besar kita dapat bersyukur jika diberi rejeki yang banyak. Mengapa Allah hanya menurunkan hujan air pada kita dan tidak pernah menurunkan hujan emas? Karena Ia tahu bahwa air bisa menyuburkan tanah yang gembur, dan ternyata begitu banyak manfaat yang dapat kita rasakan dari turunnya air hujan sehingga hal itu bisa memperpanjang usia rejeki kita.

Seperti halnya cobaan yang Allah berikan kepada kita, yang porsinya pasti berbeda-beda bagi setiap manusia, begitupun dengan rejeki. Allah pasti lebih tahu kadar kemampuan kita atas cobaan dan rejeki yang kita terima selama ini. Apakah yang membedakan gaji seorang staf dengan seorang direktur kalau bukan jabatannya? Sekali lagi, Allah hanya akan memberikan kita rejeki sesuai dengan usaha dan porsi kemampuan kita dalam pencapaian dan penerimaan rejeki itu.

Menilik dari pengalaman saya di atas, betapa saya sangat menyadari bahwa ternyata Allah tak pernah salah dalam memberikan pintu rejeki pada setiap hamba-Nya. Dan karena memang rejeki tak pernah salah pintu, makanya kita tidak boleh berputus asa dalam berusaha. Karena merujuk pada janji-Nya, bahwa manusia pasti akan mendapatkan apa yang diusahakannya sesuai dengan izinNya.

nb: makanan ini, aku buat dengan cinta untukmu Ma :)