24 Juli 2014

Peran Penting Orang Tua Terhadap Anak

Setiap anak yang lahir ke dunia ini adalah suci tanpa dosa sedikitpun. Bahkan sampai ia mencapai usia balita pun, in sha Allah dirinya masih dijaga oleh Allah dari setiap kesalahan yang mereka perbuat. Itulah mengapa setiap anak kecil selalu lucu dan menggemaskan, juga selalu lugu dan jujur dalam setiap tingkah, langkah, ucapan, dan perbuatannya.

Seorang anak kecil akan terbentuk karakternya tergantung dari apa yang dilihatnya, apa yang didengarnya, dan apa yang dialaminya. Di sinilah betapa orang tua dan keluarga sangat berperan penting bagi tumbuh kembang sang buah hati. Bukan hanya dari segi pertumbuhan fisiknya, namun juga dari segi pertumbuhan mental, pola pikir, moral, akhlak, tingkah laku, serta ucapannya. Orang tua, terutama ibu adalah madrasah utama bagi anak-anak. Di mana, dari ibu lah anak-anak dapat mampu membedakan mana perkataan yang baik dan mana yang bukan. Mana perbuatan terpuji dan mana yang bukan. Oleh karena itu, seorang ibu tidaklah cukup hanya mengandalkan ijazah sekolah formalnya saja, namun juga harus lulus dari madrasah kehidupan ini.

Orang tua sudah seharusnya memiliki kewajiban untuk belajar banyak pelajaran yang tidak diajarkan pada saat sekolah dulu. Mereka bisa mempelajari berbagai macam pelajaran tentang kehidupan dari membaca buku, atau bahkan banyak berinteraksi dengan orang-orang atau komunitas yang baik dan positif, yang mampu membuat para orang tua memiliki pola pikir serta habitual yang baik hingga bisa berdampak positif pada anak-anak.

Tak hanya berhenti pada orang tua, environmental faktor pun sangat berpengaruh pada tumbuh kembang seorang anak. Sebaik dan seketat apapun orang tua menjaga pertahanan diri sang anak, jika lingkungan yang ia jalani setiap hari adalah lingkungan yang tidak terjaga keasrian moral dan akhlaknya, banyak ucapan-ucapan bahkan sifat-sifat buruk yang dilihat, didengar, dan dirasakan oleh sang anak, maka bukan tidak mungkin anak-anak kita akan tercemar kesucian hatinya oleh lingkungan yang tidak baik.

Maka dari itu, karena tidak mungkin untuk kita menjauhi dan mengisolasi anak-anak kita dari semua pengaruh buruk lingkungan, kewajiban kita semakin bertambah untuk membuat sang anak untuk lebih mampu membedakan mana ucapan dan perbuatan yang halal dan baik, dan mana yang haram dan tidak layak untuk dirinya. Pastinya setiap orang tua juga dituntut untuk lebih cerdas ketimbang sang anak jika apabila anak-anak kita melontarkan pertanyaan 'mengapa' dan 'kenapa' dari setiap larangan atau peringatan yang kita berikan pada mereka.

Semoga Allah mudahkan kita untuk membina anak-anak kita dengan baik, memberikan lingkungan yang baik pula, menjauhi anak-anak kita dari pergaulan buruk, serta menjadikan kita orang tua yang tidak pernah lelah untuk belajar dan mencari tahu hal-hal baru yang baik untuk anak-anak kita, tidak pernah putus asa dalam mengingatkan sang buah hati antara kebaikan dan keburukan, hingga Allah bersedia memberikan rahmat dan ridhoNya untuk kita semua. Aamiin.

Mohon Kekuatan

Tuhan, seberapapun kerasnya aku berusaha, namun jika Engkau belum mengizinkan, semuanya akan terasa sulit bagiku. Yang kutahu saat ini adalah terus dan selalu memperbaiki diri hari demi hari. Aku tahu bahwa Kau Maha Tahu. Maha Pemurah bagi setiap malhlukMu. Maha Pemberi ujian sekaligus pemberi jalan keluarnya dengan cara yang Kau kehendaki. Aku hanya bisa menerima setiap ujian dan cobaan yang Kau berikan dengan hati ikhlas. Aku hanya mohon kekuatan dan kesabaran agar aku mampu menjalani setiap liku kehidupan ini. Meski terkadang berat rasanya beban yang kuhadapi namun aku percaya bahwa Kau tak akan pernah memberikanku cobaan di luar kemampuanku. Tolong tambahkan lagi porsi sabar untukku agar saat hati ini merasa tak lagi mampu menampung semua cobaan yang ada, aku dapat mengandalkan kesabaran yang tak terhingga yang Kau berikan di setiap untaian doa yang kupanjatkan padaMu. Aamiin

23 Juli 2014

Menyikapi Sebuah Prasangka

Teman-teman blogger yang baik hatinya,
Pernahkah dari kalian semua mengalami, seolah merasa ditipu atau bahkan ditipu oleh seseorang? Saya yakin kita semua pasti pernah merasakan hal yang demikian. Sebuah perasaan memang tidak layak untuk segera dibenarkan jika memang tidak ada bukti nyata tentang perasaan yang kita alami tersebut. Terkadang karena kita baru hanya merasa, lantas kita sudah menyimpulkan kalau kita sudah kena tipu oleh seseorang.

Sebenarnya bukan berarti hal itu salah atau tidak baik, tapi alangkah lebih baiknya kalau kita mencari tahu lebih lanjut tentang prasangka dan perasaan kita tersebut. Bisa dari orang terdekat, menghubungi langsung, atau mendatangi langsung rumah orang tersebut. Karena sebagai seorang muslim, kita dianjurkan untuk tetap berkhusnudzon dengan saudara sesama muslim kita. Tapi positif thinking yang seperti apa?

Sebaiknya kita mencari tahu terlebih dahulu latar belakang kehidupan seseorang itu. Apakah ia orang yang baik secara tulus, atau cuma kedok belaka? Kita juga jangan mudah percaya saat tiba-tiba saja dia datang kepada kita untuk meminta bantuan, apalagi jika bantuan tersebut menyangkut soal uang. Jelas hal itu adalah sesuatu yang sensitif dan sedikit riskan jika kita tidak tahu lebih awal tentang track record orang tersebut.

Lalu kemudian, jika kita adalah termasuk orang-orang yang tidak tega dengan keadaan seseorang, alangkah lebih baiknya jika kita belajar untuk mengendalikan diri untuk menghadapi kondisi dan situasi seperti ini. Apalagi jika saat kita hendak membantu dia tiba-tiba saja terlintas sedikit keraguan di benak kita, maka lebih baik kita memikirkan dulu tentang keraguan tersebut, meskipun sebenarnya kita yakin dia adalah orang baik dan tidak akan menipu kita, dan meskipun niat kita adalah tulus karena ingin membantu dia, tapi tak ada salahnya jika kita menanyakan tentang keraguan kita itu pada Zat pemilik segala apapun, Allah SWT. Kita tanyakan tentang haq dan bathilnya urusan tersebut kepadaNya. Karena biasanya saat kita memutuskan suatu hal itu selalu didominasi oleh satu keadaan yang kita tidak tahu apakah itu baik atau tidak untuk kita.

Jika ternyata keraguan itu sudah teramat sangat menyelimuti hati kita, lebih baik kita tidak melanjutkan niat tersebut, karena sesungguhnya keraguan itu adalah syubhat, dan syubhat itu datangnya dari syaithan. Meksipun dari awal niat kita sudah baik karena ingin membantu saudara seiman kita, namun kita tidak tahu niat apa yang ada dalam hati mereka sehingga menimbulkan keraguan yang teramat sangat di hati kita. Bukan berarti berbalik jadi suudzon padanya, tapi kita harus lebih waspada terhadap keraguan yang menyelimuti kita.

Semoga kita semua terhindar dari segala macam keraguan, kecemasan, yang pada akhirnya hanya membuat diri kita lemah dan rapuh. Bersandarlah hanya kepada Allah, karena Ia adalah sebaik-baiknya tempat untuk bersandar dan memohon petunjuk. Aamin...

17 Juli 2014

About Single Parent

Bagi para Mom single parent, menjadi orang tua tunggal itu tidaklah mudah. Terkadang kita harus menjadi ibu sebagai kodrat kewanitaan kita, namun tak jarang pula kita harus berperan sebagai seorang ayah. Atau bahkan di lain kesempatan, kita harus mampu menjadi seorang ibu sekaligus ayah bagi anak-anak yang kita cintai.

Seberapapun kerasnya nasib menggerus kehidupan kita, tapi ikhtiar dan doa jangan sampai lepas dari setiap detik helaan nafas kita. Menjadi single parent memang merupakan ujian yang tidak sebentar untuk kita hadapi. Namun jika doa dan ikhtiar menjadi pengiring langkah kita dalam membina anak-anak demi meraih ridhoNya, in syaAllah semuanya akan terasa mudah.

Marilah kita kurangi keluh kesah kita pada setiap ujian yang datang menghadang. Perbanyak zikir dan selalu minta petunjukNya. Jangan pernah mengambil keputusan dengan pikiran yang keruh dan terburu-buru. Sebab keputusan yang diambil dari pikiran yang tidak jernih akan menghasilkan tindakan yang kurang positif. 

Tetap tenanglah dalam bertindak, dan selalu sematkan namaNya dalam setiap doa-doa kita. In syaAllah setiap masalah akan diberikan jalan keluar yang termudah dariNya. Aamiin

16 Juli 2014

Sabar dan Syukur

Perjalanan hidup setiap manusia pasti berbeda-beda. Meskipun mereka bekerja di tempat yang sama, dengan gaji, bonus, dan tunjangan yang sama, tapi pasti nasib kehidupan mereka berbeda-beda. Meskipun tinggal di satu komplek yang sama, lika liku kehidupannya pasti berbeda pula. Tak perlu kita menyesali keadaan kita saat melihat keadaan orang lain lebih baik dari kita. Jangan pernah merasa kecewa dengan ketetapan yang Allah gariskan untuk kita karena yakinlah bahwa setiap takdir yang kita jalani adalah yang terbaik dariNya. 

Ingatlah, jodoh, ujian, dan rejeki, akan datang menghampiri kita sesuai dengan kemampuan dan kualitas yang kita miliki. Jika kemampuan kita masih terlalu lemah dan kualitas diri kita juga masih dianggap rendah oleh Allah, maka Ia akan memberikan kita jodoh, ujian, dan rejeki sesuai dengan apa yang kita mampu menerimanya. 

Maka dari itu, untuk dapat memperbaiki keadaan kehidupan kita, maka kita perlu memperbaiki segala tingkah, laku, dan sikap kita terhadap setiap ujian dan cobaan yang kita terima agar kita dapat naik kelas. Sabar adalah salah satu kunci saat ujian hidup menghampiri kita, dan syukur merupakan bentuk terima kasih terhadap Sang Pencipta atas segala kenikmatan yang kita terima.

Terimalah segala ujian dan nikmat hidup kita dengan sabar dan syukur. In syaAllah, Allah akan naikkan kita ke kelas yang lebih tinggi. Aamiin