Sahabat saya yang selalu dirahmati Allah
SWT,
Beberapa hari terakhir ini kita mungkin
telah dikejutkan dengan sebuah kabar duka yang melanda dunia hiburan tanah air.
Ya, kabar meninggalnya salah satu artis dan komedian Indonesia, Olga Syahputra,
jelas melahirkan sebuah kedukaan yang cukup mendalam, baik bagi keluarga,
sahabat, para penggemar, dan juga mungkin hampir seluruh masyarakat
Indonesia ikut berduka karenanya. Termasuk saya.
Saya memang bukan penggemar berat Alm.
Olga, namun saya salah satu yang termasuk merasa terhibur dengan canda dan
humor yang diciptakan olehnya, dan sedikit mengikuti perkembangan beliau semasa
hidupnya. Jadi saya rasa wajar apabila untuk saat ini saya cukup merasa
kehilangan sosok yang begitu dicintai oleh masyarakat Indonesia.
Kepergian Olga, sudah pasti meninggalkan
duka yang mendalam bagi semua orang yang menyayanginya. Baik yang mengenalnya
secara langsung, maupun tidak, seperti saya. Namun dalam hal ini,
setidaknya ada tiga pelajaran yang bisa saya petik, baik dari sosok Olga maupun kepergiannya yang terkesan begitu cepat. Yang tentunya sangat
mengingatkan saya akan janji-janji yang sudah Allah katakan dalam firman-Nya.
Yang pertama, sosok Olga nampaknya mampu
memberikan sebuah pelajaran berharga pada kita yang masih hidup, bahwa semasa
hidupnya, Olga selalu berbuat baik pada siapa pun, khususnya pada keluarganya.
Kita bisa lihat dalam firman Allah SWT QS. 2 : 83, “…..Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah
kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta
ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah
zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil
daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.”
Dalam ayat tersebut dijelaskan, bahwa
Allah SWT sudah mewajibkan kita untuk selalu menyembahNya, berbuat baik tidak
hanya kepada orang tua, tapi juga pada keluarga, anak-anak yatim, dan
orang-orang miskin, serta diperintahkan untuk berkata yang baik pada sesama
manusia, mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Tapi di akhir kalimat Allah
kembali mengingatkan, bahwa hanya sebagian dari kitalah yang mau mengikuti
semua perintah itu, dan sebagian yang lain lebih memilih untuk berpaling
mencari kesenangan dunia yang lain. Di sini kita bisa lihat, bahwa semasa
hidupnya, -in sya Allah- Olga sudah melaksanakan hampir semua hal yang Allah
perintahkan di atas. Dan sudah sepatutnya hal ini menjadi sebuah pembelajaran
untuk kita semua agar tidak menjadikan nikmat duniawi sebagai alat untuk
menjerumuskan diri kita sendiri ke lembah dosa, melainkan bersyukurlah dengan
hal-hal yang baik.
Yang kedua adalah, bahwa kebaikan
seseorang, apabila dilakukan secara kontinyu meski kapasitasnya sedikit, akan
berdampak sangat luar biasa ketika seseorang itu telah tiada. Seperti apa yang
Allah firmankan dalam QS. 2 : 110, “Dan
dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu
usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.”
Sekali lagi kita tahu, bahwa apapun yang
sudah Olga lakukan semasa hidupnya, jika itu merupakan sebuah kebaikan, maka
sejatinya kebaikan itu juga untuk dirinya sendiri. Masalah pahala memang urusan Allah,
namun jika melihat lautan manusia yang mengiringi kepergian Olga, jelas
menunjukkan bahwa sosok Olga bukan hanya sekedar manusia bernyawa pada umumnya,
namun in sya Allah kebaikannya banyak dirasakan oleh banyak orang hingga hal
itu menjadi sebuah keberkahan untuk dirinya.
Dan yang ketiga adalah, bahwa kematian sejatinya
selalu mengincar kita, kapan pun dan di mana pun. Kita tidak pernah tahu kapan
waktu kita harus menghadapNya. Saat ini mungkin Olga yang harus pergi lebih
dulu, namun bisa jadi tak lama setelahnya, kita yang akan menyusulnya menghadap
Sang Khaliq. Ini jelas tertulis dalam firmanNya QS. 3 : 145, “Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati
melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya……”
Artinya, Allah sudah menentukan kapan
waktu kita menghadapNya. JanjiNya yang sudah pasti adalah, bahwa setiap yang
bernyawa pasti akan merasakan mati. Begitu pun dengan Olga. Terlepas dari
perihal apa yang mengantarkan Olga menuju ke haribaanNya, tetap saja bahwa hal ini
adalah takdir Allah yang tidak bisa diingkari. Banyak orang mengatakan bahwa
Olga adalah orang yang baik, namun bukan berarti Allah tidak punya hak untuk
menentukan cara bagaimana ia harus berpulang ke rahmatNya. Semua adalah rahasia
Allah. Secara pribadi, saya hanya mampu mendoakan semoga sakit yang dideritanya
selama ini, mampu menggugurkan setiap inci dosa yang melekat pada diri Olga.
Semoga Allah terima segala amal ibadahnya, dan dilapangkan kuburnya. Aamiin.
Dan salah satu cara mempersiapkan
kepulangan kita kelak adalah, dengan senantiasa memperbaiki diri hari demi
hari, bermanfaat bagi sesama, dan selalu mendekatkan diri padaNya.
2 komentar:
semoga kita selalu mengingat kematian dan mempersiapkannya dari sekarang ya
Kita contoh dan kenang yg baik2 nya yah :) setuju. Moga kita selalu siap saat waktu dipanggil Allah, Amin
Apa kbr mbaaa
Posting Komentar