1 April 2011

Surat Kecil ke Barzah

Tante, apa kabar?
Aku harap tante selalu baik-baik saja disana, karna kuyakin Allah selalu menjaga tante beserta kakek dan dede Zainab. Tan, kalau boleh aku bercerita, banyak sekali hal yang terjadi dalam kehidupan keluarga kita selepas tante pergi dari dunia ini. Khususnya Rizky. Asal tante tahu, tepat di hari keempat tante dirawat di ICU, Rizky juga sempat dirawat dirumah sakit. Penyakitnya memang tidak terlalu parah, namun rewelnya itu ampun-ampun tan, mungkin karena saking rindunya ia terhadap tante. Alhamdulillah hanya tiga hari saja ia dirawat disana.

Namun takdir berkata lain tan. Tiap malam selepas tante pergi meinggalkan kami, Rizky semakin rewel. Tiap malam jika ia terbangun dari tidurnya, acap kali ia selalu memanggil-manggil tante dengan sebutan ”mama...mama...”. betapa mirisnya hati ini tan, kala mendengar jerit tangisnya yang semakin memilukan hati. Tak pernah ada kata lelah ataupun letih yang menyambangi bibir ini tan karna tiap malam harus terus terjaga karna Rizky yang jarang lelap dalam tidurnya. Meski walau boleh jujur, memang sangat lelah dan ngantuk pastinya, hehehe.

Tan, andai tante bisa melihat dari atas sana, saat ini Rizky tengah sakit lagi. Ia terkena campak sekarang. Keadaannya sangat lemah sekarang tan. Ia enggan makan. Suhu tubuhnya terkadang panas, namun kadang turun. Sudah sepekan berlalu sejak suhu badannya mulai tinggi. Awalnya hanya diminumkan obat penurun panas. Alhamdulillah keadaannya membaik. Namun hari-hari berlalu, suhu tubuhnya kembali meningkat. Hari senin yang lalu ia kubawa ke dokter Suhantoro tan. Obatnya cuma dapat puyer. Setelah diminumkan dua hari, panasnya blum juga mau turun.

Akhirnya hari Rabu sekitar jam dua belas malam, aku dan A Asbi langsung meluncur ke UGD RS. Pasar Rebo tan. Disana Rizky hanya diperiksa dan cek darah. Hasil darahnya negatif tan, ia tak terkena DBD. Namun dokter mengatakan, kemungkinan ia akan campak atau cacar, karena memang di tubuhnya sudah ada bercak-bercak merah disertai bintik-bintik pada awalnya.

Hari kamis kemarin bahkan aku tak masuk kerja tan, lantaran Rizky hanya mau digendong olehku. Tak apalah, yang penting sekarang kesembuhan Rizky yang menjadi prioritasku saat ini.

Tan, andai kau tahu dan bisa mendengar hal ini, sungguh, anak-anakmu sangat merindukanmu. Tak terkecuali aku dan keluarga yang lain. Kalau boleh jujur, sebenarnya kami belum siap untuk kehilanganmu. Namun Allah lebih menyayangimu tan. Sekarang kau tak ada beban lagi di dunia. Tenanglah kau disana, dan doakan kami agar bisa merawat kelima amanahmu itu dengan sabar dan ikhlas.

Sekali-sekali, tengoklah anak-anakmu tan. Seringlah datang dalam mimpi tidur mereka, khususnya Rizky. Sesungguhnya ia amat sangat merindukanmu. Mungkin sakitnya kali ini, pun karna ia juga memendam kerinduan yang mendalam terhadapmu.

Aku janji, aku akan membantu merawat anak-anakmu dengan baik. Aku pun akan menyayangi Rizky layaknya anakku sendiri. Aku tak kuasa bila melihat ia sedih dan terluka tan.

Tan, baik-baiklah kau diatas sana. Doa kami kan selalu mengiringi kepergianmu. Salam ya untuk kakek dan si kecil dede Zainab yang tak sempat menatap dunia, yg tak sempat menatap keluarga besarnya. Tan, kami akan selalu merindukanmu. Mesin jahitmu itu akan selalu menjadi kenangan tersendiri bagi kami. Dapur yang selalu menjadi tempat kau mercaik sayur-sayuran menjadi makanan yang enak, akan menjadi saksi bisu betapa ia kini akan sepi karna kau sudah tak bisa lagi memasak makanan enak untuk keluargamu.

Tan, sebenarnya banyak yang ingin kuceritakan padamu, namun waktu dan tempat ini pasti tak akan mampu menguraikan apa yang kurasakan saat ini. Galau tan. Galau perasaanku. Hanya kau tempatku mengadu rasa. Hanya kau tempatku bercerita dan mencurahkan segala isi hatiku. Kini aku sudah tak bisa lagi berbincang denganmu. Kini kau sudah tak bisa lagi mendengar suaraku. Ingin sekali rasanya kau hadir dalam mimpiku. Kirimilah Rizky malaikatmu agar ia bisa selalu merasa bahwa kau tak pernah pergi darinya.

Begitu banyak kenangan yang kau tinggalkan untuk kami disini. Rasanya masih belum percaya bahwa kau telah tiada. Kau orang baik, insya Allah, Allah akan menyediakan tempat yang baik disisi-Nya. Tunggu aku ya tan disana, tunggu kami. Kelak kita akan berkumpul kembali di tempat yang paling indah.

Tan, aku merindukanmu........

Tidak ada komentar: