30 Juni 2010

Pengalaman di suatu sore

Sore hari, ketika dikantor lagi gak banyak kerjaan, iseng-iseng coba buka facebook. Gak banyak sih yang bisa dilakuin disana. Palingan koment status temen-temen dah gitu online-in chat deh (biasanya jarang online). Kebetulan lagi gak banyak kerjaan, jadi di on ajah. Biasanya juga sih lebih suka manage blog daripada buka facebook. Tapi gak tau kenapa, lagi pengen buka facebook trus cari temen yang bisa diajak chat deh. Abisan friendlist di YM lagi gak ada yang bisa diajak ngobrol. Ya udah, cari temen yg bisa diajak ngobrol di chat facebook.

Yups!! Ada satu orang yang kukenal. Dia dosenku, namanya Pak Apri. Kebetulan beliau juga lagi online, coba chat ah ama beliau. Alhamdulillah ditanggepin. Udah gitu kita ngobrol deh ngalor ngidul. Dari soal facebook, organisasi, LSM, sampe tiba-tiba beliau ngasih saya sebuah link. Nih dia link nya http://priandoyo.wordpress.com. Setelah ngasih link itu, beliau izin mau shalat Zuhur dulu. Yo wis, saya pun memilih untuk mengklik link yang tadi udah dikasih ama Pak Apri.

Saya liat-liat isinya, hmmm...ternyata bagus juga. Isinya sih hanya catatan-catatan kecil seorang suami dari seorang istri dan ayah dari anaknya. Blum sempet baca semua sih, udah gitu ada satu gambar yang menarik perhatian saya. Seorang perempuan. Ketika kursor saya tujukan kearahnya, eh muncul link nya. Ya udah, tanpa pikir panjang saya klik aja link nya. Nih alamat link nya http://nungqee.wordpress.com.

Dibawalah kedua mata saya ke sebuah blog dari salah seorang ibu muda bernama Nunung Nurul Qomariyah. Blog itu benar-benar membuat saya terpana. Bukan apa-apa, jumlah komentar di setiap postingan artikelnya banyak bener euy. (hehehe jadi ngiri juga sih, kok bisa yahh??) udah gitu saya liat-liat aja apa isinya. Postingannya cukup membuat saya mengacungkan kedua jempol untuknya.

Ya, bagaimana tidak? Dari setiap celoteh-celotehnya saya menangkap sebuah kesederhanaan disana. Udah gitu bahasa yang dipakai juga gak tinggi-tinggi amat (ya maksudnya familiar dah pokoknya). Artikel yang diposting adalah pengalaman keseharian ibu muda itu. Dari pengalaman berkeluarga bersama suaminya sampai berceloteh tentang anaknya yang bernama Azkia.

Hah…setelah sekian menit saya membaca dan berselancar di blognya, eh tiba-tiba saya tertarik nih sama postingan Mbak Nurul yang ini. Gak tau kenapa ya, tulisan ini bisa jadi sebuah pembelajaran dan pengetahuan buat saya pribadi jikalau suatu hari nanti diberi kesempatan ama Allah untuk menjalankan tugas sebagai seorang istri dan ibu.

Udah gitu di blognya juga ada foto anaknya yang bernama Azkia, wah makin ngebayang yang macem-macem (huss....jangan mikir yang macem-macem yah? Maksudnya saya jadi kepikiran gimana kalo suatu hari punya anak semanis Azkia :)). Melihat Mbak Nurul menuliskan hal-hal yang berbau keluarga kok ya perasaan jadi berdesir gitu. Saya langsung bertekad dalam hati, “Pokoknya harus mempersiapkan hal ini dari sekarang”.

Hah....emang yah kalo ngayal gak akan selesai-selesai. Waduh, bener-bener deh, Mbak Nurul dan suaminya ini bener-bener kompak. (indah nemen rek...rek... :D). Ah, tau deh mau nulis apa lagi. Intinya, salut deh sama keluarga muda ini yang bisa kompak. Kompak dari segi pendidikan pun keluarga.

Sore ini bener-bener menjadi sebuah pembelajaran buatku, untuk suatu saat nanti.

by nurlailazahra

28 Juni 2010

Tips Aman Bermain Jejaring Sosial


Saat ini, sudah banyak kita mengenal macam-macam jenis jejaring sosial (social network) di internet, dimana dengan adanya fasilitas tersebut, seseorang bisa dengan mudah berhubungan dengan orang lain, baik kerabat, teman, keluarga, atau orang yang belum dikenal sekalipun. Dengan kecanggihan teknologi yang semakin lama semakin berkembang, anak SD pun sudah mengerti bagaimana caranya agar bisa mempunyai akun di salah satu jenis jejaring sosial tersebut.

Tak perlu berpanjang lebar, katakanlah Facebook, friendster, twitter, flixster, hi5, pencerahanhati, dan masih banyak lagi nama-nama jejaring sosial yang mungkin saat ini sudah kita kenali jenisnya dan marak digandrungi oleh masyarakat di seluruh belahan dunia manapun. Yang mungkin saat ini tengah populer dan banyak diakses dari kalangan anak-anak sampai orang tua adalah Facebook. Sebab untuk saat ini, Facebook begitu user friendly bagi para penggunanya. Dilengkapi dengan berbagai bahasa, sehingga Facebook dapat diakses dimana dan oleh siapapun.

Seiring dengan berkembangnya kecanggihan teknologi, dimana segala sesuatunya pasti ada baik dan buruknya, ada sisi positif, sudah pasti tentu ada sisi negatifnya. Begitu juga dengan jejaring sosial pada umumnya. Mungkin belakangan terakhir ini, sering kita dengar berita-berita yang kurang mengenakkan terkait jejaring sosial ini (Facebook) di berbagai postingan di berbagai blog. Beberapa sumber mengatakan bahwa ada seorang gadis yang katanya telah diculik oleh salah satu teman Facebook nya yang belum pernah dikenal sebelumnya.

Maka itu disini, saya akan coba berbagi sedikit tentang manfaat bermain jejaring sosial. Mungkin bisa kita rasakan banyak sekali manfaat dari mempunyai akun di salah satu jejaring sosial tersebut. Kita bisa berbagi pengalaman dengan teman-teman, bisa menambah banyak teman yang sebelumnya tidak pernah kita kenal, atau mungkin bisa mempertemukan kembali hubungan persahabatan yang telah lama terpisah, akhirnya bisa berjumpa dan berkomunikasi kembali melalui jejaring sosial ini. Jika ingin diulas secara keseluruhan, pastinya semua hal itu tidak dapat kita bahas dalam waktu dan tempat yang terbatas ini. Yang pasti, segala manfaat yang timbul akibat adanya jejaring sosial ini akan membuat kita merasa untung dan dapat memudahkan kita dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Dibawah ini ada sedikit tips berinternet sehat dan aman bermain jejaring sosial / social network :

1. Pastikan tujuan kita mempunyai akun di salah satu jejaring sosial
Ribuan, bahkan jutaan orang bisa dipastikan telah mempunyai akun, katakanlah di jejaring sosial Facebook. Dari jutaan orang itu, yang mungkin salah satunya adalah kita, pasti mempunyai maksud dan tujuan sendiri mengapa ingin mempunyai akun disana. Nah, untuk itu sebelum kita mempunyai sebuah akun, alangkah baiknya kita pastikan dulu apa tujuan kita membuka akun disana. Apakah hanya untuk mencari teman yang sudah lama tidak bertemu, mencari kenalan baru, atau mempunyai maksud-maksud tersembunyi diluar itu?

2. Liat info orang yang menambahkan kita sebagai temannya
Hal ini pun juga merupakan hal penting dalam aktivitas kita bercengkerama di Facebook. Seringkali ada orang yang menambahkan kita sebagai teman di akun Facebook nya, ”mungkin” hanya karena dia tertarik melihat foto profil yang kita pasang di akun kita. Atau sekedar iseng atau hanya ingin memperbanyak perbendaharaan temannya di Facebook. Segala kemungkinan bisa saja terjadi, dan kita, tidak ada salahnya mempersiapkan segala kemungkinan toh! Untuk itu kita musti tahu dulu info tentang mereka. Lalu jika kita memutuskan untuk meng’approve’ nya, dan misal terjadi komunikasi yang berlanjut, usahakan untuk jangan terlalu terbuka dan percaya. Dalam hal ini, kita harus menggunakan praduga ”tidak semua orang baik”. Bukan bermaksud untuk berburuk sangka, tetapi lebih kepada sikap waspada.

3. Berkomunikasi serta besikaplah yang wajar dan sekedarnya
Mungkin pernah kita dengar berita seorang siswa SMA dikeluarkan dari sekolahnya karena telah menghujat salah satu guru yang tidak disenanginya di status Facebooknya. Guru yang merasa dihina itu tidak terima dan akhirnya membawa kasus itu ke pihak yang berwajib. Hal-hal semacam itu sudah sering kita dengar. Maka itu, alangkah baiknya jika kita bisa bersikap sopan, wajar, dan sekedarnya jika sedang berkomunikasi di Facebook.

Bahkan di sebuah situs blog yang pernah saya baca, bahwa banyak pelamar kerja ditolak lantaran Facebook. Kok bisa? Ya, perusahaan-perusahaan itu mulai mengecek isi Facebook sang pelamar untuk membandingkannya dengan resume curriculum vitae (CV) yang dikirimkan. Ternyata banyak dari mereka yang menguak hal-hal ”kotor” di akun Facebook mereka. Sebuah kutipan yang menarik perhatian saya adalah ”Salah satu perusahaan bernama Big Brother mengakui kesalahan terbesar yang dibuat oleh pencari kerja ialah tak bisa menjaga perilakunya di Facebook. Meski telah memoles sebaik-baiknya CV mereka, namun percuma saja kalau masih memiliki catatan online yang kurang baik dan bisa dilihat semua orang. (detik/untukku.com)”

4. Jangan biasakan mengakses jejaring sosial setiap waktu
Banyaknya para pekerja, karyawan, atau pegawai kantoran yang mengakses situs jejaring sosial pada jam-jam kerja, membuat banyak perusahaan memilih untuk memblokir alamat-alamat situs jejaring sosial itu. Kenapa? Ya karena dengan terlalu seringnya para user mengakses situs tersebut, maka kinerja para pekerja tidak akan produktif, hasilnya pekerjaan akan menjadi terbengkalai dan tidak selesai tepat pada waktunya. Begitu juga dengan mereka yang sering mengakses situs jejaring sosial via web seluler atau ponsel. Itu akan membuat seseorang terus bergantung atau mungkin kecanduan dengan Facebook.

5. Usahakan untuk mengurangi penguploadan foto-foto pribadi
Terkait dengan foto-foto yang sering kali kita upload di album foto virtual milik Facebook, bisa jadi ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang tiba-tiba mengambil foto kita untuk selanjutnya dipergunakan untuk hal-hal yang tidak kita inginkan (red – pencemaran nama baik). Hal itu pun juga musti kita waspadai. Untuk itu pikir-pikirlah dulu jika ingin menaruh foto-foto kita di Facebook.

6. Remove orang-orang yang sekiranya patut kita waspadai
Jika ada teman Facebook kita yang gelagatnya sudah membuat kita tidak nyaman dalam berkomunikasi di Facebook sehingga membuat kita merasa risih, maka jangan segan-segan untuk meremovenya. Atau jika ada teman yang selalu memaksa kita untuk bertemu, atau kita sudah merasa tidak nyaman dengan kata-kata yang ditulisnya, lebih baik kita remove saja. Toh kehilangan satu teman seperti itu tidak akan membuat kita rugi.

Oke, mungkin segitu aja yang bisa kita bahas. Moga bisa diterima dan mudah dipahami. Sungguh segala sesuatunya itu kembali lagi ke pribadi kita masing-masing.

salam blogger sehat !!