27 Desember 2011

Menikmati Proses dan Pengalaman

Akhir-akhir ini, atau lebih tepatnya beberapa hari ini, saya lebih sering memikirkan tentang proses serta hubungannya dengan pengalaman. Menurut saya, proses merupakan langkah atau cara kita untuk mencapai sebuah tujuan. Belakangan ini, ada beberapa hal yang membuat saya kembali memahami tentang istilah proses ini. Seperti halnya aktivitas yang setiap hari saya lakukan selepas kepergian Tante. Kesibukan saya kini bukan hanya bekerja dan kuliah saja, tapi juga mengurus Rizky dan segudang embel-embel kegiatan yang menyertainya. Di mata orang lain, mungkin mereka punya anggapan sendiri dengan segala aktivitas rutin yang harus saya lakukan. Tapi bagi saya, ini adalah sebuah proses. Proses dalam hal apa? Ya proses dalam menjalani kehidupan demi mencapai sebuah kebaikan hidup. Meskipun tidak semua proses yang ada dapat berjalan dengan baik, namun yang harus dilakukan adalah menikmati proses itu, maka dengan sendirinya kita akan menemukan sebuah pengalaman yang sangat berharga.

Tempo hari sempat blogwalking ke blognya Mbak Reni dan menemukan postingan ini. Di akhir tulisannya Mbak Reni mengungapkan kalau saja beliau yang berada di posisi si tokoh yang beliau ceritakan, mungkin beliau akan merasa ragu menjawab “Ya” ketika ditanya sanggupkah menerima kenyataan tersebut. Tapi saya sempat berkomentar bahwa Allah itu lebih tahu kemampuan hamba-Nya. Dan kenapa Allah memberikan ujian yang berbeda-beda kepada setiap hamba-Nya, karena Ia tahu bahwa kapasitas kemampuan kita pun berbeda-beda. Dan mengapa Allah tidak memberikan ujian itu pada Mbak Reni, karena Allah tahu "mungkin" Mbak Reni tidak akan sanggup menerima ujian itu. Dan mengapa Sari dan suaminya bisa mencintai anaknya tanpa syarat? Karena mereka hanya memiliki dua pilihan. Mengeluhkan keadaan atau ikhlas menerima kenyataan. Dan pada akhirnya Sari memilih untuk ikhlas, makanya Sari terlihat mampu menghadapi ujian yang diberikan Allah padanya. Dan patut diingat, bahwa memilih untuk ikhlas itu bukanlah hal yang mudah untuk diputuskan dan dilaksanakan, Keikhlasan itu harus terus dijaga agar tidak berubah di kemudian hari. Dan hal itu merupakan bagian dari proses menuju kebaikan hidup di hadapan Sang Khaliq.

Kembali ke masalah proses dan pengalaman tadi, jujur, dua hal yang paling saya senangi adalah menikmati proses dan mencari pengalaman. Mengapa demikian? Karena dengan kedua hal itu bisa membuat kita lebih dewasa dalam berpikir, bersikap, dan bertindak. Satu quote yang saya simpulkan dalam hal ini adalah,

“Kita tidak akan pernah merasa mampu jika kita tidak dihadapkan dengan sebuah ujian hidup”

Analoginya begini, kita selalu merasa tidak akan pernah bisa merasa sanggup atas sebuah ujian yang diberikan Allah pada orang lain. Padahal, yang mengetahui sanggup atau tidaknya kita atas ujian itu hanyalah Allah semata. Kalaupun kita merasa tidak sanggup, tapi jika Allah memilih kita untuk menerima ujian itu, maka itu artinya Allah lebih tahu kalau kita sanggup. Dan jika kita sudah dihadapkan dengan kenyataan tersebut, mau tidak mau kita "dipaksa" untuk merasa sanggup menerima ujian hidup tersebut. Disinilah proses itu mulai memainkan perannya. Maksudnya?

Ketika kita mendapat ujian dari Allah, hanya ada dua jalan yang harus kita pilih. Yang tadi sudah saya katakana: mengeluhkan keadaan atau ikhlas menerima kenyataan. Jika kita mengeluhkan keadaan, maka yang ada hanya perasaan tidak sanggup yang terus menghantui kita, yang pada akhirnya akan membuat kita menyalahkan takdir yang ditetapkan Allah. Tapi jika kita lebih memilih untuk ikhlas menerima kenyataan, maka yang ada dalam benak kita hanyalah pikiran positif bahwa Allah pasti akan memberikan derajat yang lebih tinggi bagi hamba-Nya yang mau ikhlas dan berusaha menghadapi kenyataan yang ada. Dan lagi-lagi, keikhlasan ini jelas membutuhkan sebuah proses yang tidak sederhana. Namun jika kita mau menikmati prosesnya, maka semuanya akan terasa mudah. Karena apa? Karena Allah akan selalu ada untuk hamba-Nya yang mempercayai janji-Nya. Dan dengan menikmati proses ini, maka kita akan diajarkan untuk memilih hal-hal yang terbaik dalam kehidupan kita. Menikmati proses pun akan membuat kita memperoleh pengalaman yang sangat berharga. Yaitu pengalaman menjadi sosok yang lebih dewasa dan bijaksana dalam memandang setiap masalah dan ujian yang Allah berikan.

19 Desember 2011

Episode Narsis Rizky

Assalamu’alaykum teman-teman semuanya….
Perkenalkan namaku Muhammad Fariski, tapi Bundaku sudah terbiasa memanggilku dengan nama Rizky. Sebutan sayang Bunda untukku adalah ‘dede iki’ disingkat ‘deki’ hehehe Bunda ada-ada aja ya, tapi aku sayang sama Bunda….

Akhir-akhir ini Bunda sering sekali mengambil fotoku, katanya sayang kalau melewati setiap tumbuh kembangku tanpa men dokumentasi kannya, ah Bunda bisa aja, padahal mah Bunda cuma pengen menyalurkan hobi fotografinya, hehehe

Oia, aku belum cerita ya, Bunda yang kumaksud di sini adalah kakak sepupuku loh. Bunda adalah anak dari kakak Ibuku. Sembilan bulan yang lalu Ibuku meninggal dunia karena pendarahan, jadi kini Bunda Sarah lah yang menggantikan posisi Ibu dalam kehidupanku. Meskipun sampai saat ini Bunda masih sendiri, tapi Bunda benar-benar memperlakukan aku layaknya anaknya sendiri. Aku bener-bener sayaaaaaang banget sama Bunda. Bunda selalu berusaha ada buatku, walaupun kadang aku sering nangis saat Bunda pergi kerja atau kuliah, karena aku nggak bisa jauh dari Bunda, rasanya pengen dimanja-manja dan disayang-sayang sama Bunda truzzzz, hehehe. Gak papa ya teman-teman, kan aku masih kecil….

Kali ini aku cuma mau numpang narsis kayak Bunda, soalnya Bunda pernah bilang kalau akhir-akhir ini Bunda (sok) sibuk banget sama kerjaan dan tugas kampusnya jadi jarang ngeblog hehe. Jadi untuk kali ini, aku pengen narsis sedikit sekalian memperkenalkan diriku yang imut ini, hehehe

Selain sibuk ama kerjaan di kantor dan tugas kampusnya, Bunda juga sibuk foto-foto aku apapun momentnya, bahkan aku juga sering jadi artis dadakan karena Bunda sering merekam beberapa aktivitasku yang menggemaskan katanya. Ok, lanjut aja ya….

Foto ini diambil pada saat aku mau pergi sama Bunda
tapi maen-maen pianika dulu punya teteh Tiara, hehehe

Karena di rumah gag ada mesin cuci, jadi Bunda nyucinya pake tangan. Nah, waktu itu karena cucian Bunda banyak, aku jadi disuruh nyuci sendiri, hehehe. Gak deh, aku emang pengen bantuin Bunda aja

Goyang Gayung ala Rizky, hehehe

Karena di rumah ga ada kolam renang (adanya kolam ikan) jadi aku berenang di bak aja, heehe

Bunda juga ngajarin aku ngitung, satu…dua…tiga…empat..lima…

Selesai nyuci baju, Bunda langsung mandiin aku. Katanya bau, hehehe (padahal Bunda juga blom mandi :D). Aku kalo mandi susaaahh banget. Kata Bunda aku kayak kucing karena takut air, padahal kan dingin, hhehe

Sama Bunda aku diajarin untuk mandiri, tuh liat aja, sikat gigi aja aku sendiri, hebat kan? Hehehe…

Pake sabun juga sendiri, yang penting jangan banyak-banyak
biar gag boros kata Bunda


Abis sabunan trus pake shampoo deh, hmmm samponya wangi deh…

Aku juga sering temenin Bunda belanja bulanan,
dorong-dorong trolly seru juga, hehehe


Waktu Bunda ngajar, aku juga sering ngerecokin Bunda. Kalo udah pegang spidol, pasti minta Bunda untuk gambar ikan nemo kesayanganku, tapi sekarang aku udah bisa gambar ikan nemo sendiri loh

Blom lama ini aku sakit, jadi cuma bisa tiduran

Tapi abang Azmi baik deh ama aku, dia gelarin karpet untuk aku bobo-boboan sambil nonton tivi. Makasih Abang Azmi…

Selama sakit kemarin, aku minum susu udah gag dari botol lagi karena mulutku sakit, jadi Bunda nyuapi aku susu pake sendok, hmm enak deh….

Udah gitu Bunda beliin aku susu, banyaak deh.
Aku jadi seneng…..Makasih Bunda

Sekarang aku udah bisa minum susu sendiri pake gelas,
kan aku udah besar, udah 2 tahun 3 bulan gitu loh

Aku juga seneng maen bola sama Abang Azmi.
Kalo udah gede, aku mau jadi pemain bola ah…..


Mau nyoba jadi keeper ahh…..

Abang Azmi bisa banget deh maen bola,
aku mau belajar ama Abang Azmi juga

Karena berhasil nyundul bola kayak Diego,
Abang Azmi lompat kegirangan


Pas lagi asyik maen bola, Teteh Intan dateng, jadi ikut-ikutan lompat deh

Aku juga mau ikutan lompat ah kayak kakak-kakak aku……


Eh ada Teteh Tiara ikutan juga…

Aku gag mau kalah ah, jadi minta Bunda fotoin aku sendiri….

Oke teman-teman, segitu dulu ya episode narsisku, lain kali aku mau numpang ngeblog lagi ah di blognya Bunda, abis seru sih, hehehe. Makasih ya……

note:
postingan meminjam konsep Mbak Elsa di blog Dija

29 November 2011

Gurindam Muharram Plus 33

Gurindam:

Tak perlu pelit pada sesama
Harta ditimbun tak akan berguna
Tak perlu banyak harta di rumah
Asalkan bersyukur berkahlah sudah

11 hal terbaru tentang diri dan keluarga saya:

1. Sejak dahulu kala saya sudah tinggal bersama nenek dan kakek saya.

2. Tante maupun om dan anak-anak mereka juga tinggal bersama saya di rumah nenek.

3. Walaupun kami tinggal bersama, tapi rumahnya berbeda-beda. Hanya dipisah dengan pintu dan dinding lalu ada juga yang tinggal di depan rumah. Intinya kami selalu bertemu setiap harinya.

4. Sejak meninggalnya Tante delapan bulan yang lalu, anak-anak almh. Tante masih tinggal bersama saya dan nenek di rumah.


5. Suami almh. Tante saat ini sedang sakit sehingga harus pulang kampung dulu untuk berobat. Sudah lebih dari sebulan ini anak-anak tidak bertemu dengan bapaknya. Kadang suka sedih juga karena walaupun mereka hanya ditinggal oleh ibu, tapi rasanya sudah seperti yatim piatu.

6. Selain bekerja di pagi hari, saya juga kuliah di sore harinya. Dan jika tidak ada jadwal, sepulang kerja saya mengajar privat terlebih dahulu.

7. Akhir-akhir ini sering tidur larut malam karena harus menyelesaikan tugas kampus. Hal ini pun baru bisa dilakukan setelah Rizky tidur. Tidurnya Rizky aja kadang bisa sampai jam 11 malam ke atas. Makanya sering kurang istirahat.

8. Bangun pagi, sebelum berangkat kerja biasanya sholat Subuh, nyuci piring, masak air, dan berkutat dengan segala hal tentang dapur. Setelah itu ngurusin Azmi (abangnya Rizky yang masih TK). Mandiin, memakaikan seragam dan sepatu, dan membantunya mengerjakan PR.

9. Di akhir pekan suka menggantikan nenek masak di dapur. Seringnya menguras bak mandi, mencuci pakaian, beres-beres rumah, bercengkerama dengan Rizky, pokoknya lebih beraktivitas yang berkaitan dengan kepentingan Rizky dan Azmi.

10. Keadaan di dalam rumah sedang tidak stabil. Masih banyak hal di dalam keluarga yang belum berjalan sesuai keinginan.

11. Intinya, saat ini saya sedang coba menikmati indahnya hidup sebagai ‘single parent’ atas kelima anak-anak almh. Tante.. Yaaaa….itung2 to be mother training lah.



11 resolusi saya:
1. Berharap sekali tahun depan bisa lulus kuliah dengan nilai yang membanggakan.

2. Resign dari tempat kerja yang sekarang dan mencari pekerjaan yang lebih baik. Sehingga bisa melanjutkan pendidikan lebih tinggi lagi.

3. Berharap sekali punya tabungan pendidikan untuk Rizky dan Azmi. Agar punya persiapan biaya saat Rizky memasuki usia sekolah dan Azmi masuk SD.

4. Berharap sekali bisa memenuhi semua kebutuhan kelima anak-anak almh. Tante. Dari mulai kebutuhan pendidikan mereka sampai sandang dan pangan mereka.

5. Berharap sekali bisa menjadi pemenang dalam sayembara cerber di Femina. (mohon doanya temans :))

6. Pingin banget membuka usaha dan menjadi seorang entrepreneur. (tapi masih bingung mau membuka usaha dalam bidang apa. Yang kepikiran sih membuat toko online.)

7. Pingin kursus menjahit atau memasak selepas lulus kuliah.

8. Walaupun sekarang sudah (agak) bisa masak, tapi pingin lebih pintar memasak. Menciptakan resep-resep baru, atau minimal mengkreasikan resep yang sudah ada. Jadi kalau nanti sudah menikah, tidak membuat malu suami di hadapan mertua, hahahaha

9. Pingin sekali punya rumah sendiri. Atau minimal rumah warisan dari keluarga (ngarep mode: on :D) karena bisa hidup mandiri dan bisa tahu seberapa kerasnya perjuangan hidup tanpa bantuan orang tua.

10. Kalau sudah punya rumah sendiri, pingin sekali mendesign rumah dengan rancangan sendiri. Memiliki dapur yang meskipun minimalis namun terkesan indah dan cantik. Intinya bisa menghias rumah sendiri dengan daya cipta dan kreasi sendiri. Ah, semoga ini dapat cepat dikabulkan Allah, amiin.

11. Pingin bisa dan mampu hidup mandiri tanpa bergantung dari orang tua maupun keluarga yang lain. Bisa menjadi orang yang lebih bermanfaat minimal untuk keluarga sendiri. Khususnya untuk kelima anak almh. Tante yang memang sangat membutuhkan kasih sayang.



11 hal yang berharap tidak akan diulangi lagi, itu artinya berharap harus berubah ke arah yang lebih baik lagi:
1. Yang pasti gak pingin kuliah di tempat yang sama (lagi), kalo masih, artinya tahun depan ga jadi lulus dong :D

2. Yang tadinya tempramental, berharap tahun ini bisa lebih sabaaaarrr……. menghadapi semuanya.

3. Yang tadinya jarang sholat tepat waktu, berharap tahun ini bisa selalu on time dalam beribadah.

4. Tidak boros dalam penggunaan uang. Mengingat sekarang tidak hanya memikirkan kebutuhan diri sendiri saja tapi juga anak-anak dan keluarga.

5. Kurangin porsi bercanda karena khawatir ada omongan-omongan yang bisa menyinggung perasaan orang lain, teman, atau keluarga.

6. Yang tadinya selalu mikir kalau kenyataan hidup ini terlalu berat untuk dijalani, tahun ini berharap bisa lebih menerima kenyataan, karena ‘kan secara tidak langsung, pengalaman hidup merupakan sebuah proses yang paling mendasar untuk membuat manusia semakin dewasa dalam berpikir dan bertindak.

7. Tidak malas berusaha mencari sesuatu yang bermanfaat untuk diri sendiri dan keluarga.

8. Tidak malas membaca buku, minimal untuk mencari bahan referensi dalam penulisan cerpen maupun novel yang hendak dilombakan.

9. Tidak sering menjadi pelupa. Meskipun tidak berharap bisa selalu ingat semua hal, tapi paling tidak dapat mengingat hal-hal yang sekiranya penting dan prioritas.

10. Yang dulunya tidak disiplin dalam banyak hal seperti meletakkan barang-barang tidak pada tempatnya lagi dan menejemen waktu yang kurang, berharap tahun ini bisa lebih disiplin lagi.

11. Dulu kurang maksimal dalam beribadah, tahun ini semoga bisa lebih optimal sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal.



"Tulisan ini saya ikut sertakan di acara Gurindam Muharam Plus 33 yang diselenggarakan oleh Yunda Hamasah dan Lyliana Thia."


Kupendam Lara Sendiri

Aku adalah manusia
Yang punya hati dan juga rasa
Aku hanya ingin bersua
Bukan untuk mengganggu atau meminta
Kalaupun iya, itu karena aku manusia biasa
Yang miliki kekurangan dan tidak sempurna
Pintaku pun bukan materi ataupun harta
Hanya sekedar berbagi cerita atau ilmu yang berguna
Kalaulah ada aku mengganggu
Mohon maafkan salah dan khilafku
Karena sudah ke sana kemari aku menunggu
Tapi yang ditunggu tak juga tahu
Aku hanya bingung dan galau
Sebab sudah lelah mencari tahu
Namun tak juga dapat bertemu

Note:
(judul yang gak jelas :D)
Catatan galau yang terlahir karena perasaan yang terlalu sensitif. Saya adalah orang yang paling tidak bisa "dicuekin". Catatan galau ini pun hadir karena tadi pagi sempat ngirim IM ke beberapa teman yang memang belum pernah bertemu. Maksudnya hanya untuk sekedar menyapa dan bertanya. Tapi belum sempat dijawab, mereka pun satu per satu sign out tanpa meninggalkan jawaban atau paling tidak salam terlebih dahulu pada saya. Hiks....hati saya langsung sakit. Tapi berusaha untuk positif thinking aja mungkin mereka sibuk atau alasan apalah. Tapi tetap saja saya masih merasa heran, bukankah bisa sign out dg meninggalkan pesan pamit terlebih dahulu??? Misal: "Wa'alaykumussalam, alhamdulillah baik :)" Walau setelah itu sign out, saya gak masalah asal ada basa basinya sedikit. Padahal kan niat saya baik.

Udah gitu beberapa hari ini tengah dipusingkan juga dengan tugas akhir kampus. Udah ngubek2 paper dan cari referensi kesana kemari tetep aja blum dapet wangsit yang tepat. Nanya ke dosen pembimbing jg kurang paham. Salah satu jalan lain adalah bertanya dengan orang yang paham. Akhirnya buka YM deh. Berharap beberapa teman yang sekiranya menguasai hal ini sedang online sehingga bisa bertanya-tanya sedikit dengan mereka. Tapi nyatanya??? Dosen yg biasa dimintai pertolongan dan tempat saya bertanya-tanya sekarang sudah (hampir) tidak pernah online. Mau nanya sama kenalan dosen yang ada di Jogja juga sedang tidak online. Namuunnn ada salah seorang kenalan yang tampaknya mengerti dalam bidang yang ingin saya tanyakan, namun ketika saya bertanya, tak lama setelahnya ia sign out begitu saja. Hiks, sedih rasanya :'((.

Ya sudahlah kawan, saya usahakan sendiri saja. Bagi teman-teman yang blognya belum sempat saya kunjungi, mohon maaf ya. Bukan maksud hati tidak ingin bersilaturahim, tapi beberapa bulan ke depan saya memang tengah sibuk dikejar2 deadline kampus. Udah gitu ditambah ngurus Rizky dan beberapa orang kakaknya di rumah, membuat saya suka jadi kelimpungan sendiri menghadapinya. Laptop saja baru bisa dijamah setelah Rizky terlelap tidur. Kalo gak, ada saja tingkahnya yang membuat saya hrs lepas dari laptop dan mengajaknya bermain atau menemaninya menonton TV.

Tapi Insya Allah kalau sudah kelar semuanya, aktifitas ngeblog akan kembali seperti sedia kala. Ada beberapa planning juga sih. Mohon doanya ya temans :)

22 November 2011

Misteri Sebelas

Ada PR dari Mbak Ketty dan Mbak Diah. PR ini mengenai sebelas hal tentang diri saya. Langsung aja.

1. Saya paling tidak suka dengan bawang merah dan daun bawang mentah. Baunya sangat menyengat hidung. Pokoknya kalau ada makanan yang mengikutsertakan dua bahan masakan di atas, sudah dipastikan tidak akan saya makan.

2. Paling takut belajar mengendarai motor. Sudah dua kali belajar motor di tempat yang sama, dan anehnya selalu jatuh di tempat yang sama.

3. Kalau baca buku banyak milih-milihnya. Tidak bisa dikatakan hobi baca buku, karena kalau mau baca buku selalu mempertimbangkan buku itu asyik untuk dibaca atau tidak. Walaupun kata orang buku itu seru, tapi kalau menurut saya tidak, ya tetap tidak. Bukunya bisa berupa novel atau buku bacaan lainnya.


4. Salah satu hobi saya adalah nonton film. Film yang menjadi favorit saya antara lain Children of Heaven, Home alone, Darkness Falls, House of Wax, Panic Room, Fight Plan, The Thing, Celluler, The Fog, Richi Rich, Baby's Day Out, Resident Evil, Candyman, Final Destination 1-5, Scream 1-4, The Discent, The Night of The Living Dead, I Know What You did Last Summer, Urban Legend, Hollowen, Identity, Eight Legged Freaks, Christina's House, The Faculty, King Kong, Saw 1-3, Sang Murabbi, New Police Story, Full House, Winter Sonata, Petualangan Sherina, Starway to Heaven, Kangoroo Jack, Snakes in The Plane, dll.

5. Mungkin humoris. Jargonnya begini kali: “Nggak ada loe nggak rame” hahaha

6. Suka sesuatu yang romantis. Entah itu lagu, musik, sajak, prosa, puisi, atau apapun lah. Apalagi kalau lagi hujan. Hmm….perasaan jadi suka mellow sendiri.

7. Cepat terharu dengan sesuatu yang menyedihkan. Apalagi kalau menyangkut diri sendiri.

8. Selalu butuh waktu untuk sendiri. Minimal untuk merenung dan introspeksi diri. Ya ditambah mengkhayal dan berangan-angan juga boleh… :D

9. Selalu senang dengan dunia tulis menulis. Baik itu cerpen ataupun novel. Beberapa cerpen saya sudah tersebar luas di dunia maya seperti Cinta Dalam Diam, Cinta Dalam Doa, Karena Ku Ikhlas, Ketika Cinta Harus Bersabar, dan Bunga Kedua.

10. Pingin banget pintar masak biar bisa bereksperimen dengan berbagai macam resep masakan dan bisa menciptakan resep-resep baru.

11. Paling tidak suka melihat anak kecil menyanyikan lagu orang dewasa. Seperti di acara ajang pencarian bakat untuk anak-anak kecil, lagu-lagu yang dibawakan malah lagu tentang percintaan. Mau jadi apa bangsa ini kalau masih kecil saja mereka sudah dicekoki dengan lagu-lagu yang belum pantas untuk mereka. Terlebih lagi kini ada lagu “bunting duluan” yang syairnya nggggaaaaaaakkkk banget. Rasanya enek kalau tanpa sengaja mendengar lagu itu. udah gitu lagunya dinyanyikan oleh anak-anak dibawah umur yang oleh ibunya didiamkan saja, yang penting anak senang. Hadeeuuuhhh…….

Terus, ada PR pertanyaan juga dari Mbak Diah:

1. Kapan pertama kali kamu nyasar ke blog ini?
Hmm…..kapan ya? Saya lupa, hehehe yang pasti masih tahun 2011 lah

2. Apa pendapat kamu tentang ngeblog?
Ngeblog bisa menghilangkan suntuk. Selain bisa menumpahkan segala pemikiran ke sebuah media tulisan, ngeblog juga bisa menjadi ajang pencarian teman baru serta pengalaman baru dan bisa juga membentuk pola pikir.

3. Kenapa kamu suka ngeblog?
Biar saya bisa kenal orang banyak dengan segala karakter dan pola pikirnya masing-masing. Terus bisa belajar juga dari apa yang mereka tulis. Terutamanya sih karena pingin eksis aja di dunia belantara blogging :D

4. Postingan apa yang paling kamu senangi dari blog saya ini?
If You were mine, puisinya simple tapi ngena banget

5. Apa yang ingin kamu raih saat ini?
Yang pasti pingin banget lulus kuliah.

6. Pernah kopdar? Ada cerita lucu dan berkesan saat kopdar?
Kalau kopdar dengan sesama blogger belum pernah, tapi kalau kopdar dengan teman facebook pernah beberapa kali. Salah satunya dengan teman bernama Diana. Ibu guru yang satu ini adalah isteri dari teman dosen saya. Berkesan saat kopdar sih tidak ada, tapi Alhamdulillah sampai sekarang kami masih sering berkomunikasi via ponsel.

7. Kalau boleh milih, kamu lebih suka menikmati alam dimana: gunung atau pantai?
Gunung. Nggak disuruh ngasih alasan kan? :D

8. Ikut forum tentang blogger? Forum apa aja?
Tidak.

9. Tahu Kendari? Sudah pernah ke Kendari kah?
Belum pernah, tapi tahu Kendari itu salah satu provinsi di Indonesia kan? :D (iya ga sih?)

10. Kota mana di Indonesia ini yang paling berkesan buat kamu?
Kota Jakarta. Karena saya besar di sini. Dan menemukan semua kebahagiaan di kota ini.

11. Apa yang ada di kepala kamu jika melihat bintang?
Rambut. Mau melihat bintang atau tidak, tetap aja rambut senantiasa ada di kepala saya :D

Segitu aja ya 11 hal mengenai saya. Dan Alhamdulillah selesai deh mengerjakan PR nya….

Garuda Tetap di Dadaku

Kekalahan Indonesia atas Malaysia (4 – 5) tadi malam memang membuat para pendukung Garuda merasa kecewa. Pasalnya, sudah dua puluh tahun Indonesia mendambakan meraih kembali medali emas di ajang Sea Games yang baru-baru ini digelar oleh seluruh negara se Asia. Tapi menurut saya, kekalahan Indonesia tadi malam bukanlah tanpa perjuangan yang panjang dan berarti. Pada saat menyaksikan Indonesia membobol gawang Malaysia, hati saya senang bukan main. Pasalnya, saya sangat berharap Indonesia kali ini PASTI menang, walaupun memang merasa kurang yakin. Awalnya saya berpendapat, tidak perlulah menambah gol lagi asalkan bisa mempertahankan posisi 1 – 0 sampai akhir pertandingan, Indonesia pasti menang. Tapi harapan hanya tinggal harapan saat Malaysia kembali membobol gawang Indonesia. Nah, di sini saya rasa para pemain Timnas mulai terpacu untuk terus semangat mengejar kemenangan. Sampai akhirnya waktu habis dan mengalami perpanjangan waktu sampai dua kali. Bahkan hal itu pun masih belum bisa menghasilkan pemenangnya, sampai akhirnya penalty pun terpaksa dilakukan.

Meskipun Indonesia kalah dalam penalty malam tadi, tapi sebagai warga Negara Indonesia, saya tetap merasa bangga. Pasalnya setelah melihat pertandingan tadi malam, saya benar-benar yakin kalau Indonesia dan Malaysia memang sama-sama kuat. Buktinya saja sampai akhir pertandingan, kedua Negara tersebut masih tetap bisa mempertahankan nilai yang sama: 1 – 1. hal itu bukan perkara yang mudah untuk dilakukan. Paling tidak, melihat Timnas sudah bisa berjuang mempertahankan gawang mereka untuk tidak dibobol lagi oleh Malaysia merupakan sebuah usaha yang patut diacungi jempol. Apalagi sampai harus melakukan adu penalty, itu sudah menunjukkan kalau Indonesia masih tetap kuat.

Masalah Indonesia yang kalah, saya rasa itu hanya masalah usaha yang kalah maksimal dari Malaysia dan kekurang beruntungan saja. Entah apakah di dunia persepakbolaan ini mengenal Dewi Fortuna atau tidak, namun yang pasti di setiap permainan pasti ada yang menang dan yang kalah. Kalau kita bukan menjadi pihak yang menang, berarti kita adalah pihak yang kalah. Namun kalahnya kita di sini bukanlah sebagai pecundang yang harus pulang berbalik arah sambil tertunduk lesu menangisi kekalahan, tapi meskipun kita kalah, kita tetap harus kuat dan tegar, karena menang dan kalah hanyalah sebuah hasil. Tapi kemenangan yang sesungguhnya adalah usaha dan perjuangan yang telah dilakukan sebagai proses meraih hasil yang maksimal.

Terlepas dari kekalahan Indonesia tadi malam, saya masih akan tetap berkata kalau Garuda Tetap di Dadaku

note:
gambar diambil dari rumah oom Google dengan keyword "garuda di dadaku"
lalu di edit

17 November 2011

Anggaran Belanja Bulanan

Anggaran belanja bulanan bagi setiap orang merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Apalagi bagi mereka yang sudah berumah tangga dan memiliki anak. Nah kali ini saya akan coba mengikuti tantangan dari Pakdhe Cholik mengenai anggaran belanja bulanan. Dengan ketentuan yang sudah dipaparkan Pakdhe dalam blogcamp nya, saya akan coba menghitung anggaran belanja setiap bulannya. Dana di bawah ini adalah diluar dana yang harus dikeluarkan untuk simpanan (tabungan). Berikut rinciannya:


Perincian lebih detail yang perlu dijabarkan dari rincian di atas adalah sebagai berikut:

1. Tagihan listrik
Biaya listrik 2 unit AC yang low watt saya asumsikan berkisar Rp. 200.000,-, sedangkan untuk listrik lain-lain seperti kulkas, rice cooker, dispenser, tiga buah TV, komputer, laptop, atau bahkan mesin cuci, diperkirakan sebesar Rp. 100.000,-. (jumlah ini hanya perkiraan kurang lebih saja karena tagihan listrik bersifat fluktuatif).

2. Internet
Provider speedy unlimited sebesar Rp. 200.000,-.

3. Bensin
Di sini saya berasumsi kalau “si tokoh” adalah seorang pensiunan, kenapa? Karena menurut keadaan yang dijabarkan Pakdhe, anak “si tokoh” sudah pada nikah dan tinggal masing-masing dengan keluarga mereka. Otomatis “si tokoh” ini sudah berumur ya. Dan karena sudah pensiun, jadi saya berasumsi kalau “si tokoh” tidak terlalu sering menggunakan mobilnya, paling hanya untuk berjalan-jalan atau sekedar menjemput cucunya di sekolah. Jadi biaya bensin saya perkirakan sebesar Rp. 400.000,- per bulan.

4. Belanja kebutuhan sehari-hari
Biasanya aktivitas ini dilakukan di swalayan atau supermarket. Untuk lebih terperinci, saya coba menjabarkan:


*) bisa berupa obat-obatan, bumbu penyedap rasa, telur, cotton bud, dll.

5. Lauk pauk/sayur mayur/bumbu dapur setiap hari
Terkadang ada saja kebutuhan “kecil-kecil” yang kurang dan masih harus dibeli secara berkala, misalnya seperti cabai, bawang, bumbu dapur yang belum terbeli, sayur mayur, daging, atau ikan untuk makan sehari-hari. Saya asumsikan seharinya Rp. 20.000,-, jadi sebulan Rp. 600.000,-. Hal ini pun terkadang besifat fluktuatif dan tidak bisa dipastikan setiap bulannya. Jadi saya mengasumsikan dengan perkirakan rata-rata.

6. Lain-lain
Hal ini bersifat optional. Bisa juga disebut sebagai uang pegangan seperti dana untuk jalan-jalan dengan cucu, perawatan mobil, service laptop atau komputer kalau rusak, kondangan, biaya berobat, dan lain-lain yang sifatnya dadakan.

Sebagai seseorang yang sudah bekerja, secara tidak langsung setiap kebutuhan di setiap bulannya telah melatih saya untuk mengatur kondisi keuangan sedisiplin mungkin. Biasanya ketika saatnya menerima honor, saya tidak langsung mempergunakan uang itu. Saya membuat “pos-pos catatan kecil” terlebih dahulu untuk setiap keluarnya uang tersebut. Biasanya saya selalu merinci pengeluaran apa saja yang wajib saya keluarkan agar kondisi keuangan tetap stabil dan terkendali.

Ketika sudah saya rinci dalam “pos-pos catatan kecil” (termasuk daftar belanjaan apa saja yang perlu saya beli di supermarket, karena hal itu akan mempermudah saya memprioritaskan hal apa dulu yang harus saya beli, dan dapat membantu mengontrol pengeluaran berlebih), saya membagi uang honor tersebut ke beberapa pos yang telah saya catat tadi. Misal jika kebutuhan saya seperti yang Pakdhe jabarkan di blognya, maka uang honor tadi segera saya pisahkan sesuai dengan jumlah nominal yang tertera dalam pos-pos catatan kecil saya.

Kembali ke kasus yang Pakdhe jabarkan, meskipun jumlah setiap bulannya fluktuatif, sebisa mungkin saya perkirakan jumlah nominalnya dengan mempelajari pengalaman di bulan-bulan sebelumnya. Dengan cara seperti itu, biasanya setiap bulannya saya bisa selalu mengontrol pengeluaran keuangan saya. Termasuk uang yang untuk ditabung. Saya buatkan tersendiri pos untuk dana tabungan. Dan jika ada uang lebih diakhir bulan dari setiap pos yang ada, bisa diakumulasikan ke bulan berikutnya sehingga anggaran yang harus ditabung jadi bertambah.

Sebisa mungkin saya biasakan diri saya untuk membeli segala sesuatu yang bersifat prioritas terlebih dahulu dan tidak boros. Jika ada uang lebih, saya lebih suka mengalihkan uang itu ke tabungan. Kecuali jika ada keperluan lain yang lebih mendesak misalnya membeli sepatu untuk menggantikan sepatu yang rusak.

Saya pun pernah membahas tentang “pos-pos catatan kecil” saya di sini.

Artikel ini diikutsertakan pada Kuis Anggaran Belanja Bulanan di BlogCamp

14 November 2011

"Menangkap" Keseharian dengan Nikon D3000

Akhir pekan mungkin merupakan saat yang dinanti oleh setiap orang, termasuk juga saya. Karena dengan berakhir pekan, saya bisa melepaskan sejenak hiruk pikuk dunia kerja dan kuliah bersama dengan keluarga. Nah, pekan kemarin saya habiskan cukup dengan berdiam diri di rumah. Mengerjakan pekerjaan rumah sekaligus bercengkerama dengan Rizky. Tak jarang, akhir pekan juga saya gunakan untuk bereksperimen dengan berbagai macam resep masakan. Pekan kemarin saya coba membuat sayur sop, soto betawi, dan daging asam manis. Kebetulan juga akhir pekan kemarin, teman laki-laki Ulfa main ke rumah dan ia membawa kamera DSLR Nikon D3000 nya. Sengaja memang sebelumnya saya bilang pada Ulfa untuk menyuruh Mugi membawa kameranya. Dan inilah hasil jepretan saya!!! Meskipun baru belajar dan terkesan otodidak (karena pure saya belajar sendiri tanpa bantuan Mugi atau siapapun), saya cukup puas dengan hasil jepretan saya. Enjoy it!! :)




Boneka Ikan Nemo kesayangan Rizky


Piala saat saya memenangkan lomba pidato saat SMK
(sudah berdebu karena sudah lama dan jarang dibersihkan :D)





what do you think...???




koleksi tanaman milik nenek




Dan inilah kamera yang menemani saya selama akhir pekan kemarin

gambar di ambil dari oom Google

dklik aja gambarnya untuk melihat lebih besar