17 Desember 2009

HIDUP

Sebelum aku mengerti apa arti hidup yang sesungguhnya, aku memaknai bahwa hidup adalah bernafas dan melakukan berbagai hal di dunia ini. Itu dulu, sebelum kini aku memahami bahwa ternyata makna hidup adalah lebih dari apa yang kuartikan dulu.

Hidup memang memerlukan sebuah nafas. Tanpa helaan nafas yang kita hembuskan, takkan ada yang mengatakan bahwa kita hidup. Itulah yang membedakan orang yang hidup dan mati. Nafas. Namun hidup tenyata lebih dari itu.

Ketika kita dilahirkan ke dunia ini, kita terlahir sebagai seorang anak kecil lugu yang belum mengerti apa itu hidup. Seiring berjalannya waktu, kita beranjak menjadi seorang anak remaja, dewasa, dan tua. Namun hanya sedikit dari kita yang mengetahui apa arti dan makna hidup yang sesungguhnya.

Hidup tak hanya sekedar bernafas. Ada perjuangan, ada pengorbanan, ada kontribusi yang harus kita lakukan agar kita dapat tetap eksis dan bertahan hidup di dunia ini, tanpa mengesampingkan takdir Tuhan bahwa setiap yang bernyawa pasti merasakan mati.

Hidup pun juga membutuhkan makan. Namun makan disini adalah dalam rangka untuk mempertahankan kehidupan. Makan untuk hidup, dan bukan hidup untuk makan.

Hidup membutuhkan kerja keras. Setiap manusia ketika terbangun dari tidurnya, yang menjadi salah satu prioritasnya adalah bekerja. Ya, karena bekerja adalah salah satu cara untuk berkontribusi dalam hidup agar hidup yang dipunya bisa tetap eksis dan berlangsung di dunia ini.

Hidup. Pun sejatinya setiap manusia tidak pernah meminta pada Allah agar Dia berkenan menghidupkan dirinya. Allah Maha Tahu mana manusia-manusia super yang akan Ia berikan pinjaman nyawa dan usia, untuk juga bisa ikut berkontribusi hidup dalam dunia ini. Entah menjadi apa, itu urusan masing-masing individu seberapa kerasnya mereka berusaha.

Hidup. Sejatinya adalah memilih yang terbaik dari berbagai tawaran jalan kehidupan. Mana yang sekiranya dirasa baik untuk menunjang keeksistensian dan perbaikan diri, maka itulah yang dipilih. Sebab lagi-lagi, sejatinya, hidup adalah pilihan. Memilih mana yang terbaik dari setiap pilihan yang ada dihadapan kita.

Hidup. Sejatinya adalah misteri Ilahi. Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi pada hidup yang kita miliki, kecuali Allah azza wa Jalla. Kuibaratkan hidup adalah sebuah teka-teki. Setiap waktunya, setiap langkahnya, adalah sebuah pertanyaan buatku. ”Apa yang akan terjadi nanti?” Apa, apa, dan apa. Tugas manusia lah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan segala doa, daya, upaya, kekuatan, dan usaha untuk dapat menjawabnya. Kujadikan pertanyaan itu sebagai sebuah tantangan buatku. Karena dengan tantangan, maka hidup akan mempunyai ritmenya tersendiri. Meski beberbeda dengan yang lain, tapi kuyakin inilah yang terbaik. Agar hidup bisa jadi lebih hidup.

Hidup. Apa yang kulakukan saat ini, adakah hanya sekedar usahaku untuk mempertahankan hidup? Atau untuk sekedar menyambung kehidupan? Atau karena memang hidup yang mengharuskan aku seperti ini??? Entahlah. Semua pertanyaan itu masih menjadi sebuah teka-teki buatku. Sebuah tantangan baru, yang baru saja dimulai. Harus segera kutemukan jawabannya, agar hidup yang kumiliki, bukan hanya sekedar hidup para rakyat biasa, namun bisa menjadi hidup yang dimiliki oleh sang raja. Hidup, yang dapat membuat orang lain juga tetap bisa bertahan hidup.

Inilah hidupku. Inilah jalan hidup yang telah kupilih dan kutempuh. Sebuah kerja keras yang harus terus kupacu sampai akhir hayatku, dengan doa dan tawakal yang akan menjadi pengiringnya. Amin.