Mungkin ini gila!! Tapi
aku benar-benar menyukainya. Mungkin….. bisa dibilang cinta. Tapi aku tak ingin
hal ini disebut cinta. Setidaknya untuk saat ini. Tapi bagaimana mungkin?? Aku belum
lama mengenalnya. Begitu juga dengannya. Setahun lalu tanpa sengaja kutemui
alamat blognya di mesin pencari Google. Entah mencari apa aku saat itu, yang
pasti setelah kutelaah lebih jauh isi blognya, aku jadi semakin sering
mengunjungi rumah mayanya itu. Isinya biasa saja. Bahkan cenderung pasif. Postingannya
sangat jarang. Sebulan paling hanya tiga atau empat kali tayang. Padahal aku
berharap bisa lebih banyak tahu tentangnya.
28 Februari 2013
20 Februari 2013
11 Februari 2013
[BeraniCerita#2] Enam Tiga Puluh
Sudah
pukul enam lewat tiga puluh menit tapi Ryan belum juga memberi kabar. Telepon
tidak diangkat, sms pun tidak dibalas. Ryan benar-benar membuatku bingung bin
panik. Pasalnya hari ini adalah hari pernikahan kami. Dan selama pacaran, Ryan
jarang sekali tidak disiplin seperti ini. Namun kali ini ia benar-benar
membuatku kesal.
“Tari,
apa kamu sudah menghubungi Ryan? Dia harus sudah sampai sebelum pak penghulu
tiba.” Suara Ibu mengejutkanku dari luar kamar. Sementara aku yang tengah
dirias di depan cermin, masih sibuk menekan-nekan tombol ponsel demi mencari
keberadaan Ryan saat ini.
8 Februari 2013
[BeraniCerita#1] Sekali Ini Saja
“Sudah
siap?” Tanya Bayu setelah aku beranjak keluar rumah sambil menjinjing tas besar
berisi pakaian. Aku hanya mengangguk. Wejangan Ibu yang mengiringi kepergianku
selalu membuatku rindu padanya. Meskipun kini telah ada Bayu di sampingku, tapi
kasih sayang Ibu tak pernah tergantikan.
Tak
perlu menunggu waktu lama untuk kami sampai di stasiun dan menaiki kereta
jurusan Yogyakarta untuk menemui orang tua Bayu. Selama satu tahun kami
menjalin hubungan, baru kali ini aku akan dipertemukan oleh calon mertuaku.
4 Februari 2013
Nasihat Penyelamat Dunia Akhirat
Dalam rangka meramaikan dan ikut berpartisipasi pada hajatannya emak2 labil a.k.a Mbak Della, kali ini saya mau ngoceh dikit tentang nasihat. Abisan, emang disuruhnya begitu ama si empunya hajat. Ngomong-ngomong soal nasihat, sepanjang hidup, begitu banyak yang memberi saya petuah atau nasihat. Dari orang tua, karib kerabat, sampai teman. Sudah tidak terhitung lagi jumlahnya, dan bisa mungkin sudah tidak diingat lagi siapa dan apa saja yang mereka ucapkan. Hehehe gubrak banget ya :D
Tapi ada dua wasiat / nasihat/ petuah, yang sampai saat ini selalu saya ingat, saya pahami, hingga akhirnya saya jalani dengan sepenuh hati. Nasihat-nasihat ini datangnya bukan dari orang sembarangan. Nasihat ini datang dari satu zat yang Maha Kasih dan juga datang dari Insan Pilihan yang Terkasih, siapa lagi kalau bukan Allah SWT dan Baginda Rasulullah Saw. Mungkin kalau nasihat yang datangnya langsung dari manusia, kita lebih sering lupanya ketimbang ingatnya. Mungkin juga hanya segelintir orang yang nasihatnya selalu kita ingat sepanjang hayat, tapi pasti tak sedikit pula yang nasihatnya berlalu begitu saja seiring berlalunya sang waktu.
Langganan:
Postingan (Atom)