Nasihat Penyelamat Dunia Akhirat

Dalam rangka meramaikan dan ikut berpartisipasi pada hajatannya emak2 labil a.k.a Mbak Della, kali ini saya mau ngoceh dikit tentang nasihat. Abisan, emang disuruhnya begitu ama si empunya hajat. Ngomong-ngomong soal nasihat, sepanjang hidup, begitu banyak yang memberi saya petuah atau nasihat. Dari orang tua, karib kerabat, sampai teman. Sudah tidak terhitung lagi jumlahnya, dan bisa mungkin sudah tidak diingat lagi siapa dan apa saja yang mereka ucapkan. Hehehe gubrak banget ya :D

Tapi ada dua wasiat / nasihat/ petuah, yang sampai saat ini selalu saya ingat, saya pahami, hingga akhirnya saya jalani dengan sepenuh hati. Nasihat-nasihat ini datangnya bukan dari orang sembarangan. Nasihat ini datang dari satu zat yang Maha Kasih dan juga datang dari Insan Pilihan yang Terkasih, siapa lagi kalau bukan Allah SWT dan Baginda Rasulullah Saw. Mungkin kalau nasihat yang datangnya langsung dari manusia, kita lebih sering lupanya ketimbang ingatnya. Mungkin juga hanya segelintir orang yang nasihatnya selalu kita ingat sepanjang hayat, tapi pasti tak sedikit pula yang nasihatnya berlalu begitu saja seiring berlalunya sang waktu.

Namun kalau dua nasihat yang saya petik dari dalam kitab suci dan Al Hadits, benar-benar membuat saya selalu berpikir dalam melakukan segala hal. Nasihat itu adalah.........

Sejak pertama kali mengetahui arti dari ayat ini, hatinya saya bergetar. Dan sejak saat itu, ayat inilah yang paling saya sukai di antara puluhan ribu ayat-ayat dalam Al Qur'an. Sebab sudah sangat jelas sekali, bahwa di ayat itu Allah sendiri yang menyatakan kalau laki-laki dan perempuan yang (intinya) selalu berada di jalan yang lurus (ihdinasshirothol mustaqim) - istiqomah, balasannya adalah ampunan dan pahala yang besar di sisi Allah. Duhai, tak ada hadiah yang dapat menandingi sebuah hadiah yang diberikan Allah langsung pada hamba-Nya, melainkan ampunan dan pahala yang besar itu. Subhanallah. Bahkan Allah senantiasa menyebutkan kata laki-laki dan perempuan itu berulang-ulang. Entah apa maksudnya, hanya Allah yang tahu.

Kemudian untuk salah satu nasihat yang berarti untuk saya selanjutnya adalah...

Perintah Rasulullah mengenai keutamaan memelihara anak yatim. Bukan rahasia umum lagi kalau sudah dua tahun terakhir ini, saya ikut andil dalam merawat kelima anak almh. tante saya. Maaf, saya bukan bermaksud untuk (sok) pamer kebaikan, tapi sungguh, setelah mengetahui hadits ini, saya benar-benar merasa plong dan yakin akan semua ketetapan-Nya. Selama ini, saya sering dihantui sebuah perasaan yang saya sendiri sulit untuk menjelaskannya. Ada sebuah ganjalan besar terkait saya yang sejak tante meninggal, tiba-tiba saja menjadi seorang 'ibu' untuk Riski, anak bungsu almh. tante saya. Ada 'semacam' kekhawatiran yang menyusup ke dalam dada, bagaimana masa depan saya nantinya???

Namun setelah mengetahui hadits di atas, saya menjadi tenang. Paling tidak saya ingin terus berusaha melaksanakan perintah Rasul dengan tulus dan ikhlas, karena ganjaran yang dikatakan Rasul bukanlah ganjaran yang main-main. Saya akan terus berusaha menjadi muslimah yang istiqomah dan akan terus memelihara kelima anak almh. tante, agar kelak saya bisa merasakan wangi surga yang tak ada tandingannya. Saya harap Allah mau menyisakan ruang di surga sana untuk saya dan keluarga, meski hanya sepetak saja. Aamiin............

Itu saja......

Posting ini diikutsertakan pada Give Away Perdana Dellafirayama, seorang ibu labil yang tidak suka warna HIJAU dan HITAM.