17 November 2011

Anggaran Belanja Bulanan

Anggaran belanja bulanan bagi setiap orang merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Apalagi bagi mereka yang sudah berumah tangga dan memiliki anak. Nah kali ini saya akan coba mengikuti tantangan dari Pakdhe Cholik mengenai anggaran belanja bulanan. Dengan ketentuan yang sudah dipaparkan Pakdhe dalam blogcamp nya, saya akan coba menghitung anggaran belanja setiap bulannya. Dana di bawah ini adalah diluar dana yang harus dikeluarkan untuk simpanan (tabungan). Berikut rinciannya:


Perincian lebih detail yang perlu dijabarkan dari rincian di atas adalah sebagai berikut:

1. Tagihan listrik
Biaya listrik 2 unit AC yang low watt saya asumsikan berkisar Rp. 200.000,-, sedangkan untuk listrik lain-lain seperti kulkas, rice cooker, dispenser, tiga buah TV, komputer, laptop, atau bahkan mesin cuci, diperkirakan sebesar Rp. 100.000,-. (jumlah ini hanya perkiraan kurang lebih saja karena tagihan listrik bersifat fluktuatif).

2. Internet
Provider speedy unlimited sebesar Rp. 200.000,-.

3. Bensin
Di sini saya berasumsi kalau “si tokoh” adalah seorang pensiunan, kenapa? Karena menurut keadaan yang dijabarkan Pakdhe, anak “si tokoh” sudah pada nikah dan tinggal masing-masing dengan keluarga mereka. Otomatis “si tokoh” ini sudah berumur ya. Dan karena sudah pensiun, jadi saya berasumsi kalau “si tokoh” tidak terlalu sering menggunakan mobilnya, paling hanya untuk berjalan-jalan atau sekedar menjemput cucunya di sekolah. Jadi biaya bensin saya perkirakan sebesar Rp. 400.000,- per bulan.

4. Belanja kebutuhan sehari-hari
Biasanya aktivitas ini dilakukan di swalayan atau supermarket. Untuk lebih terperinci, saya coba menjabarkan:


*) bisa berupa obat-obatan, bumbu penyedap rasa, telur, cotton bud, dll.

5. Lauk pauk/sayur mayur/bumbu dapur setiap hari
Terkadang ada saja kebutuhan “kecil-kecil” yang kurang dan masih harus dibeli secara berkala, misalnya seperti cabai, bawang, bumbu dapur yang belum terbeli, sayur mayur, daging, atau ikan untuk makan sehari-hari. Saya asumsikan seharinya Rp. 20.000,-, jadi sebulan Rp. 600.000,-. Hal ini pun terkadang besifat fluktuatif dan tidak bisa dipastikan setiap bulannya. Jadi saya mengasumsikan dengan perkirakan rata-rata.

6. Lain-lain
Hal ini bersifat optional. Bisa juga disebut sebagai uang pegangan seperti dana untuk jalan-jalan dengan cucu, perawatan mobil, service laptop atau komputer kalau rusak, kondangan, biaya berobat, dan lain-lain yang sifatnya dadakan.

Sebagai seseorang yang sudah bekerja, secara tidak langsung setiap kebutuhan di setiap bulannya telah melatih saya untuk mengatur kondisi keuangan sedisiplin mungkin. Biasanya ketika saatnya menerima honor, saya tidak langsung mempergunakan uang itu. Saya membuat “pos-pos catatan kecil” terlebih dahulu untuk setiap keluarnya uang tersebut. Biasanya saya selalu merinci pengeluaran apa saja yang wajib saya keluarkan agar kondisi keuangan tetap stabil dan terkendali.

Ketika sudah saya rinci dalam “pos-pos catatan kecil” (termasuk daftar belanjaan apa saja yang perlu saya beli di supermarket, karena hal itu akan mempermudah saya memprioritaskan hal apa dulu yang harus saya beli, dan dapat membantu mengontrol pengeluaran berlebih), saya membagi uang honor tersebut ke beberapa pos yang telah saya catat tadi. Misal jika kebutuhan saya seperti yang Pakdhe jabarkan di blognya, maka uang honor tadi segera saya pisahkan sesuai dengan jumlah nominal yang tertera dalam pos-pos catatan kecil saya.

Kembali ke kasus yang Pakdhe jabarkan, meskipun jumlah setiap bulannya fluktuatif, sebisa mungkin saya perkirakan jumlah nominalnya dengan mempelajari pengalaman di bulan-bulan sebelumnya. Dengan cara seperti itu, biasanya setiap bulannya saya bisa selalu mengontrol pengeluaran keuangan saya. Termasuk uang yang untuk ditabung. Saya buatkan tersendiri pos untuk dana tabungan. Dan jika ada uang lebih diakhir bulan dari setiap pos yang ada, bisa diakumulasikan ke bulan berikutnya sehingga anggaran yang harus ditabung jadi bertambah.

Sebisa mungkin saya biasakan diri saya untuk membeli segala sesuatu yang bersifat prioritas terlebih dahulu dan tidak boros. Jika ada uang lebih, saya lebih suka mengalihkan uang itu ke tabungan. Kecuali jika ada keperluan lain yang lebih mendesak misalnya membeli sepatu untuk menggantikan sepatu yang rusak.

Saya pun pernah membahas tentang “pos-pos catatan kecil” saya di sini.

Artikel ini diikutsertakan pada Kuis Anggaran Belanja Bulanan di BlogCamp

20 komentar:

Pakde Cholik mengatakan...

Saya telah membaca dengan seksama artikel diatas.
Saya catat sebagai peserta
Terima kasih atas partisipasi sahabat.
Salam hangat dari Surabaya

puteriamirillis mengatakan...

siiip,,dg pos2 kecil itu jadi lbh mudah mengontrol yaaa...

Orin mengatakan...

Mantabh, jd nanti kalo udh jd istri udh pinter buat anggaran belanja ya Sar he he

Gudlak ngontesnya ;)

Unknown mengatakan...

waduh...tagihan pulsanya banyak amat. ada BB, internet, 3 hp...itu berapa orang, sis?

dey mengatakan...

saya gak pernah tertib meski sdh buat pos-pos kecil .. makanya jarang banget bikin anggaran.

yuniari Nukti mengatakan...

Mantap nih, dengan kotak-kotakan seperti itu lebih mudah baca rinciannya ya..

Aji Prast mengatakan...

Kalau dibuat susunan anggara seperti ini, kita juga bisa mengontrol keuangan kita dengan baik.

Igniel mengatakan...

wow hampir 4 juta D:

Diah Alsa mengatakan...

pengen ikut juga tapi masih sempet gak ya?? ragu saya, yg ikutan orang2 hebat semua :D

catatan kecilku mengatakan...

Wah teliti juga perinciannya ya?
Semoga beruntung :)

the others mengatakan...

Aku sendiri kurang telaten ngitung rincian anggaran spt itu #kebiasaan buruk

stupid monkey mengatakan...

wah .... ge buanget pengeluarannya, jadi takut nikah nih ...

Sarah mengatakan...

@All : makasih dah mau berkunjung :D

@the others : ga usah diitung mbak, kan simpenan emasnya masih banyak di bank :D

@Stupid monkey : wah jgn gitu dong, rincian di atas kan cuma ilustrasi dari kondisi yg pakdhe jabarkan, jgn dinilai secara eksplisit :)

Una mengatakan...

Rata-rata segitu ya 3-4jutaan perbulan.
Semoga menang :)

Meutia Halida Khairani mengatakan...

wah wah, unik juga ni lomba.. jadi pengen ikutan.. tp saya hampir nggak pernah menganggarkan belanja :D

karena belum nikah kali yah

Suciati Cristina mengatakan...

wah sarah, ini rapih banget yah :D, punyaku gmn yahhh, masi numpang orang tua nih :">
smoga berhasil :)

Corat - Coret [Ria Nugroho] mengatakan...

wah detail banget anggarannya tp klo anggaran tiap bulan 3 juta wah mantap jg ya gede tp wajar kali ya buat anggaran orang berkeluarga mah :D

Elsa mengatakan...

seandainya tarif internet bisa jadi muraaaaaaaaaaaaaaahhhh semurah murahnyaaaa...

anggaran belanja kan bisa ditekan ya

ketty husnia mengatakan...

wah ini komplit pisan Teh...
selamat berkompetisi deh...semoga sukses ya!
BTW ada PR buat mbak ...:)

irmarahadian mengatakan...

cairan pelicin pakaian Rp.7.200,-
wuih, detail bgt mb...
habis belanja y...hehehe