30 November 2012

Surat terbuka untuk Pak Jokowi

Surat terbuka untuk Pak Jokowi. 
Mohon maaf bapak, tulisan ini saya ketik sekedarnya di wall fb saya. 

Saya mengikuti sepak terjang bapak, serta mengapresiasi kerja-kerja bapak. Selamat bekerja untuk Jakarta dan dukungan kami untuk semua. Namun ada satu hal yang ingin saya sampaikan, bahwa sejauh ini saya belum mendengar atau membaca langkah-langkah bapak untuk mengenforce peraturan-peraturan daerah yang pernah ada. 

Ya...ya..ya, bisa jadi ini masalah prioritas, atau masalah pendekatan. Tapi saya hanya ingin usul. 

Baiklah, sedikit saja, mulai dengan tentang membuang sampah sembarangan. Bahwa ia menjadi salah satu faktor penyebab banjir, kita semua tahu. Bahwa bapak telah memerintahkan Kadis PU untuk menambah alat berat untuk membersihkan sampah di pintu air Manggarai saya juga telah baca. Bahwa pembersihan dan pengerukan sungai juga menjadi program bapak pun saya ikuti. 

Tapi bapak, kalaulah saya boleh berpendapat, upaya pembersihan oleh dinas itu, di sisi lain membawa moral hazard: mendorong orang untuk makin enteng membuang sampah ke sungai: toh bakalan dibersihkan oleh dinas ini! Mungkin demikian pikir mereka. Dan saya menyaksikan itu setiap hari, di kanal Banjir Timur yang saya cintai. sebagai infrastruktur penting baru kota Jakarta bagi penanganan banjir, saya mengapresiasi pembangunan KBT tersebut dan upaya untuk terus menjaga kebersihannya. 

Saya menyaksikan petugas-petugas kebersihan yang membersihkan sampah dari KBT. Namun tiap hari pula selalu saja ada sampah baru yang menumpuk dan terus menumpuk, entah dari mana asalnya. Maka menurut hemat saya, penanganan sampah perlu simultan. Budaya bersih dan tidak buang sampah sembarangan tentu saja perlu digalakkan. Kami masyarakat akan turut berpartisipasi dan berinisiasi melalui cara ini. Pembersihan oleh dinas juga penting. 

Namun tak kalah penting adalah mengenforce perda larangan membuang sampah sembarangan. Menerapkan hukuman denda yang telah tercantum di sana bagi siapa pun yang melakukannya. Tentu saja, anggaplah ini baru dimulai, perlu ada semacam transisi: surat peringatan dst, hingga jika sampai tiga kali, maka denda dikenakan.

Hingga suatu saat, budaya dan enforcement akan menjadi dua alat penjaga kebersihan Jakarta, dan Dinas PU pun bisa mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya untuk pengembangan, bukan untuk mmebersihkan sampah di kali, namun orang-orang terus saja membuang sampah sembarangan. 

Sekian saja, Subuh telah tiba. Terima kasih 

(Agustyatun 'azimah' Rahayu - Penulis Buku "Hari ini Aku Makin Cantik" dan beberapa buku best seller lainnya) dikutip dari wall fb Beliau

16 komentar:

Lalu Abdul Aziz M mengatakan...

Surat yang sangat inspiratif, meskipun saya bukan warga jakarta, saya mendukung usulan mbak buat pak joko wi. semoga pak joko wi membaca tulisan ini dan menjadikannya inspirasi. Amiin

Alan Bekti Anawati mengatakan...

Semoga pak jokowi membaca suratnya ya mbak....

admin mengatakan...

@ Lalu Abdul Aziz M : mudah2an bukan hanya Pak Jokowi saja yg membacanya dan sadar, Pak. Tapi seluruh warga Jakarta khususnya dan seluruh warga Indonesia pd umumnya. Buat apa dibaca kl tdk disadari dan diterapkan. Saya rasa lebih tepat para warga yg seharusnya sadar diri. Masalah sampah adalah urusan pribadi yg akan berdampak pd kehidupan sosial jika disikapi dg sepele. Para warga beranggapan, "Buang sampah dari jendela angkot tampaknya lebih mudah ketimbang menyimpannya di dalam tas sesaat lalu membuangnya ketika menemukan tempat sampah." itu....

Elsa mengatakan...

aaamiiin aaamiiinn
semoga Pak Jokowi dan Ahok membaca surat ini, dan bertindak cepat

Aul Howler's Blog mengatakan...

Nice...!

Memang harus diperhatikan dari akarnya yaa

Admin mengatakan...

semoga jakarta bisa menjadi ibukota negara yg dibanggakan.. I hope so

seno mengatakan...

lho katanya banjir kanal timur tengah dibangun, itu proyek nasional atau pemda DKI sih?

seno mengatakan...

lho katanya banjir kanal timur tengah dibangun, itu proyek nasional atau pemda DKI sih?

Della mengatakan...

Oh iya bener, yang kayak gitu harus dimulai dari kesadaran individual. Jadi emang mesti dipikirin gimana caranya supaya semua orang sadar :)

Lidya Fitrian mengatakan...

pak jokowi tolong dibaca ya surat ini

catatan kecilku mengatakan...

Setuju... Masyarakat memang harus disadarkan utk tidak buang sampah sembarangan lagi.

Orin mengatakan...

Iyaa...gemes sm yg suka buang sampah sembarangan ya Sarah... >_<

Orin mengatakan...

Iyaa...gemes sm yg suka buang sampah sembarangan ya Sarah... >_<

Unknown mengatakan...

lha iya tuh buang sampah semabrangan jadi banjir deh

Unknown mengatakan...

Eh, bener juga ya pemikirannya. Kalau cuma dibersihkan sementara masyarakatnya tidak dibentuk ya sama aja. Sepakat sama kamu deh. Btw, mendukung sepenuhnya untuk kesuksesan Pak Jokowi, walaupun saya bukan warga Jakarta :D

zahra mengatakan...

inspirasi yang sangat luar biasa....semoga jokowi + ahok dapat merealisasikannya...