4 November 2014

Menjadi Muslim dan Mukmin Terbaik

Diriwayatkan oleh Imam Muslim daripada Abu Yahya (Syuhaib) bin Sinan r.a. bahawa Nabi S.A.W. pernah bersabda yang bermaksud : "Sungguh mengagumkan keadaan seorang mukmin, disebabkan segala keadaannya untuk urusan ia sangat baik. Dan tidak mungkin terjadi demikian kecuali bagi seorang mukmin: Jika mendapat nikmat, dia bersyukur. Maka bersyukur itu adalah lebih baik bagi dirinya. Dan jika menderita kesusahan, dia bersabar. Maka kesabaran itu lebih baik buat dirinya."

Saat masalah datang dan menghadang, sesungguhnya Allah bukan tidak sayang pada kita. Tapi ujian hidup itu merupakan bentuk kasih sayang Allah pada kita, karena kita yang selalu minta dikuatkan olehNya.

Sebagaimana yang kita tahu, bahwa seorang muslim itu diwajibkan untuk menuntut ilmu dan selalu meningkatkan keimanan serta ketaqwaan kita kepada Allah Swt. Kita senantiasa istiqomah dan melakukan hal-hal apapun yang diperintahkan olehNya dan sebisa mungkin menjauhi segala apapun yang menjadi laranganNya. Kita selalu ingin memiliki tingkat keimanan yang tinggi, agar kita bisa selalu istiqomah di jalanNya dan dapat menjalani kehidupan ini dengan mudah.

Semakin tinggi tingkat keimanan kita, maka doa yang selalu kita panjatkan padaNya adalah mohon diberi kekuatan atas segala ujian dan cobaan hidup yang Ia berikan pada kita. Bukan malah meminta dikurangi beban hidupnya karena yang tahu sanggup atau tidaknya kita dalam menghadapi ujian hidup ini hanyalah Allah Swt. 

Seiring dengan mengakunya kita akan ketinggian iman yang kita miliki, maka sejalan pula dengan ujian hidup yang kelak akan Allah berikan pada kita. Ujian yang semakin berat kita rasakan, itu adalah bukti kasih sayang Allah  pada hambaNya yang mengaku beriman. Ia berikan cobaan hidup itu, untuk menguji seberapa besar tingkat keimanan yang kita miliki sebagai seorang hamba. Jika kita mampu melewati ujian itu dengan sabar dan ikhlas, maka Ia akan meningkatkan derajat kita sebagai seorang hamba. Dan sesuai dengan tingkat keimanan yang semakin tinggi, maka akan semakin berat pula ujian hidup yang akan kita terima. Namun tenang saja, selama kita masih memohon kekuatan padaNya, maka ujian yang kita terima akan mampu kita jalani, seberat apapun ujian itu. Ia yang akan menjaminnya.

Namun jika kita merasa tingkat keimanan kita sudah tinggi, tapi memilih untuk putus asa saat diberi ujian hidup, maka Allah akan menilai sendiri seberapa tinggi tingkat keimanan kita padaNya. Ia lantas akan membiarkan kita pada kondisi di mana derajat kita sebagai seorang hamba masih biasa-biasa saja dan belum mengalami peningkatan. Dan ia tidak akan memberikan ujian yang berat pada kita, sampai kita benar-benar mampu menerimanya kembali.

Jika kita memilih untuk tetap bertahan dengan kondisi yang masih sama, maka Allah juga tidak akan memberikan kita ujian hidup dengan standar keimanan kita yang masih lemah. Karena Ia tahu bahwa kita pasti tidak akan sanggup diberi ujian yang berat. Jika kita masih terus dan terus di kondisi yang sama - membiarkan diri berlarut-larut terpuruk dalam kondisi iman yang lemah - maka sampai kapanpun kita tak akan mampu menerima segala ujian yang Allah berikan pada kita.

Maka dari itu sadarlah, bahwa jika kita merasa hidup ini datar-datar saja tanpa ada liku atau masalah yang berarti, bisa jadi Allah masih enggan melirik kita karena kualitas keimanan kita yang masih lemah. Ia berikan kesempatan pada kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, namun nyatanya hal itu malah kita gunakan untuk berbuat hal-hal yang dilarang olehNya. Kesempatan memperbaiki diripun semakin hilang dan meredup, hingga yang ada hanya puing-puing keimanan kita yang semakin lemah, hingga akhirnya Allah memilih meninggalkan kita, dan lebih memilih untuk terus bersama orang-orang yang senantiasa istiqomah dalam perjalanan hidupnya. Orang-orang yang akan selalu bersabar saat ditimpa ujian hidup, dan orang-orang yang senantiasa bersyukur saat diberi kenikmatan hidup. Orang-orang seperti itulah yang kelak akan mendapat pertolongan Allah seperti dalam firmanNya QS. Ali Imran: 125 : "Ya (cukup), jika kamu semua bersabar dan bertakwa. Dan (seandainya) mereka menyerang kamu semua seketika itu juga, niscaya Allah akan menolong kalian dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda." dan juga akan mendapat pahala yang tanpa batas seperti difirmankan olehNya dalam QS. Az Zumar: 10 : "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala buat mereka tanpa batas."

Semoga kita semua dapat lebih mampu meningkatkan keimanan kita, dan selalu mendekatkan diri padaNya dengan selalu menaati perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Semoga Allah tak pernah berpaling dari kita lantaran kita yang terlalu lalai akan segala nikmat hidup yang Ia berikan. Sehingga membuat kita dijauhi olehNya, hingga tak mendapat apapun dalam hidup ini kecuali kesia-siaan semata. Nauzubillah...

1 komentar:

Lidya Fitrian mengatakan...

semoga kita diberikan esadabaran jika diberikan ujian ya