16 September 2013

[BeraniCerita #27] (Bukan) Suami Biasa

Rahayu menatap dengan gamang pasutri yang baru saja meninggalkan rumahnya itu. Ia memberi senyuman kecil saat keduanya berpapasan dengannya. Ia menangkap sinyal kejanggalan hingga akhirnya ia segera mempercepat langkahnya.

“Ada perlu apa, Mas, mereka datang ke sini?” Tanya Rahayu segera setelah melihat Arfan, suaminya, tengah tiduran di kursi sambil menonton televisi.

“Tetangga baru minta tolong dibenerin atap rumahnya. Ada genteng yang bocor katanya…” Jawab Arfan santai tanpa mengalihkan pandangannya dari acara sitkom yang ditontonnya.

“Lalu, kamu bersedia?” Tanya Rahayu lagi dengan wajah sedikit berbinar.

Nggak, lah…” Jawab Arfan tiba-tiba membuat binar di wajah Rahayu segera memudar.

“Kenapa nggak? Itu kan rejeki, Mas.” Rahayu bersungut kesal.

“Rumahnya itu tinggi, Yu.” Sahut Arfan sambil bangkit dari tidurnya. “Tingkat tiga. Mana sanggup aku naik ke atasnya. Nanti yang ada aku jatuh, malah celaka. Lagipula males ah, capek, panas. Bayarannya juga nggak seberapa.” Lanjutnya kemudian, lalu kembali membaringkan tubuhnya di kursi.

Rahayu terdiam sejenak. Mendengar jawaban suaminya itu sungguh membuatnya naik darah. Obrolan semacam itu kerap terjadi setiap Rahayu pulang bekerja. Melihat suaminya yang tidak pernah mau berusaha untuk mencari nafkah, sementara ia harus banting tulang menghidupi keluarganya, sungguh sebuah hal yang tak mudah ia terima dengan akal sehat.

Sebelumnya ia masih bisa membiarkan suaminya merasa menang dari tema obrolan semacam ini, namun kali ini ia tak bisa tinggal diam.

“Mas, selama ini aku sudah cukup sabar menghadapimu. Setiap hari kerjamu hanya luntang lantung nggak jelas. Duduk-duduk di pos ronda, berkumpul dengan teman-teman pengangguranmu itu. Aku diam selama ini karena ingin memberi waktu agar kamu sadar akan tanggung jawabmu sebagai kepala keluarga…”

“Lalu kamu maunya apa?” Tanya Arfan tiba-tiba.

“Aku mau kamu usaha,”

“Usaha apa?”

“Apa saja asalkan halal. Yang penting ada bentuk tanggung jawabmu terhadap keluarga.”

“Kamu pikir mencari pekerjaan itu gampang?”

“Aku nggak bilang gampang. Tapi kalau kamu nggak pernah usaha, selamanya kamu nggak akan dapat pekerjaan.”

“Jadi kamu nyumpahin aku selamanya akan menjadi pengangguran?”

“Bukan gitu, Mas. Aku hanya mengingatkanmu. Kalau apapun yang kita inginkan, itu harus kita usahakan dulu, baru Allah akan kasih jalan untuk kita mendapatkannya. Yanto saja yang hanya berjualan koran di pinggir jalan, sampai saat ini masih tetap bisa mencukupi kebutuhan keluarganya. Tarmin juga, walaupun hanya menjadi seorang tukang parkir, tapi dia tetap mau usaha untuk menghidupi keluarganya. Mereka tetap usaha mencari pekerjaan halal apapun, karena rasa tanggung jawab mereka yang besar terhadap keluarga.”

Arfan tak menyahut sedikitpun. Ia hanya terdiam cukup lama dan membiarkan Rahayu masuk ke kamar dan mengunci pintunya.

* * *

Kerjaan yang tiada hentinya, membuat Rahayu dihinggapi rasa lelah yang tak seperti biasanya hari ini. Ia ingin cepat sampai rumah dan merebahkan tubuhnya di ranjang.

Hijau lampu itu sudah berganti dengan merah. Kakinya sudah hendak melangkah ke zebra cross sebelum tiba-tiba matanya menangkap dengan jelas sosok seorang yang sangat ia kenal. Berpakaian tak seperti biasanya, berjalan dari satu mobil ke mobil lainnya, sambil menyanyikan sebuah lirik lagu yang sangat ia kenal.

“Aku tak mau jikalau aku dimadu…”

Tubuhnya lemas. Seketika saja air matanya meleleh menyaksikan Arfan, suaminya, mengamen di perempatan lampu merah.

======================================
500 kata


11 komentar:

Unknown mengatakan...

Bersambung ga nih?

Orin mengatakan...

Duh...miris jg ya ngeliat suami sendiri jd pengamen >_<

eksak mengatakan...

Alhamdulillah! Yg penting kan udah ada kerjaan, jadi gak nganggur trus. Hehe..

Anonim mengatakan...

Aku suka cerita ini. Ada denyar halus di dada membaca hingga akhir cerita.
Good job! :)

maisan mengatakan...

:)
keren... idenya keren.

Unknown mengatakan...

suka sama artikel nya deh

Lidya Fitrian mengatakan...

ngamen halal gak ya mbak? :)

12 Menit mengatakan...

Deg..! Ending yang menghentak...
Kejutan yang menyesakkan dada bagi sang istri tentunya.

BTW aku sudah lama gak berlatih membuat FF nih

abrus mengatakan...

OMG - itulah 'pelangi kehidupan :(

Bagaimana juga itulah 'hidup dan kehidupan yg penuh warna warni mirip pelangi ... :)

Mas ihsan mengatakan...

keren dah....


All about Jabungleopark | tips and trick | tutorial SEO | blogging | aplikasi - Klik disini

Jalantikus.com Download Game PC dan Android Gratis Terbaru dengan server lokal indonesia - disini

Mau Belanja Elektronik, Di Evoelectronic.com aja!! Cek infonya disini

Mengapa memilih JaringanHosting sebagai provider Windows Hosting Anda, karena Yang paling bagus adalah Memilih ASP.NET hosting terbaik bersama JaringanHosting.com, semua ada disini

Mas ihsan mengatakan...

keren dah....


All about Jabungleopark | tips and trick | tutorial SEO | blogging | aplikasi - Klik disini

Jalantikus.com Download Game PC dan Android Gratis Terbaru dengan server lokal indonesia - disini

Mau Belanja Elektronik, Di Evoelectronic.com aja!! Cek infonya disini

Mengapa memilih JaringanHosting sebagai provider Windows Hosting Anda, karena Yang paling bagus adalah Memilih ASP.NET hosting terbaik bersama JaringanHosting.com, semua ada disini