11 November 2013

'Mencambuk' Diri : No Excuse

Ah... Akhirnya menulis lagi setelah sekian lama vacum. Awalnya saya menganggap karena kesibukan ini dan itu yang akhirnya membuat saya hiatus, namun makin ke sini, dan setelah apa yang saya anggap kesibukan itu berlalu, kemalasan untuk menulis itu masih mengendap di diri saya. Dan pada akhirnya menimbulkan begitu banyak alasan saat diri ini ingin sekali memaksa untuk menulis. Seperti ada sosok berjubah hitam dengan tanduknya yang merah dan memegang tongkat panjang yang diam-diam mengendap dan menjalari diri saya kemudian berkata "loe tuh masih sibuk, jadi ga perlu nulis dulu". Dan parahnya saya membenarkan ketidak benaran itu. Saya jadi terlena oleh kesibukan yang saya ciptakan sendiri. Sibuk browsing tidak jelas, atau sekedar sibuk melamun dan memikirkan hal-hal kurang penting lainnya. 

Padahal kalau mau jujur, saat kemauan itu kembali datang, menulis itu tidak makan waktu terlalu banyak. Tidak se-lama kita memasak, bekerja, atau bahkan tidur. Bahkan jika si semangat itu kembali dihadirkan, menulis bisa dilakukan di manapun dan kapanpun. Bisa di saat ada waktu luang, atau saat istirahat jam kantor.

Sebenarnya selepas skripsi kelar dan tinggal menunggu waktu wisuda, waktu luang saya banyak. Hanya saja karena kesibukan yang tadi saya ciptakan sendiri, membuat saya terlena terlalu lama dan membuat saya enggan untuk menulis. Salah satu alasan saya yang seolah membuat saya tidak sempat menulis adalah karena kecanduan saya akan rumah. Saya lebih sering membuka-buka situs tentang desain rumah, desain interior eksterior, dan kawan-kawannya, hingga akhirnya membuat saya khilaf pada waktu yang telah terbuang yang mudah-mudahan saja tidak percuma untuk suatu hari nanti, tapi terkadang setelah itu menyesali karena waktu yang terbuang itu bisa saja saya gunakan untuk menulis.

Namun ya sudahlah, semua sudah berlalu. Dan insya Allah mulai kini akan kembali rajin menulis. Maka dari itu, sebenarnya memaksa diri untuk hal yang baik itu ternyata penuh manfaat sekali. Mencambuk diri agar lebih rajin dalam mengabadikan setiap makna dalam peristiwa sehari-hari itu rasanya sesuatuuuu………

2 komentar:

Lidya Fitrian mengatakan...

aku juga butuh cambuk untuk diriku nih :) semangat lagi ya menulisnya

Elsa mengatakan...

apa kabar rizky??