22 November 2011

Garuda Tetap di Dadaku

Kekalahan Indonesia atas Malaysia (4 – 5) tadi malam memang membuat para pendukung Garuda merasa kecewa. Pasalnya, sudah dua puluh tahun Indonesia mendambakan meraih kembali medali emas di ajang Sea Games yang baru-baru ini digelar oleh seluruh negara se Asia. Tapi menurut saya, kekalahan Indonesia tadi malam bukanlah tanpa perjuangan yang panjang dan berarti. Pada saat menyaksikan Indonesia membobol gawang Malaysia, hati saya senang bukan main. Pasalnya, saya sangat berharap Indonesia kali ini PASTI menang, walaupun memang merasa kurang yakin. Awalnya saya berpendapat, tidak perlulah menambah gol lagi asalkan bisa mempertahankan posisi 1 – 0 sampai akhir pertandingan, Indonesia pasti menang. Tapi harapan hanya tinggal harapan saat Malaysia kembali membobol gawang Indonesia. Nah, di sini saya rasa para pemain Timnas mulai terpacu untuk terus semangat mengejar kemenangan. Sampai akhirnya waktu habis dan mengalami perpanjangan waktu sampai dua kali. Bahkan hal itu pun masih belum bisa menghasilkan pemenangnya, sampai akhirnya penalty pun terpaksa dilakukan.

Meskipun Indonesia kalah dalam penalty malam tadi, tapi sebagai warga Negara Indonesia, saya tetap merasa bangga. Pasalnya setelah melihat pertandingan tadi malam, saya benar-benar yakin kalau Indonesia dan Malaysia memang sama-sama kuat. Buktinya saja sampai akhir pertandingan, kedua Negara tersebut masih tetap bisa mempertahankan nilai yang sama: 1 – 1. hal itu bukan perkara yang mudah untuk dilakukan. Paling tidak, melihat Timnas sudah bisa berjuang mempertahankan gawang mereka untuk tidak dibobol lagi oleh Malaysia merupakan sebuah usaha yang patut diacungi jempol. Apalagi sampai harus melakukan adu penalty, itu sudah menunjukkan kalau Indonesia masih tetap kuat.

Masalah Indonesia yang kalah, saya rasa itu hanya masalah usaha yang kalah maksimal dari Malaysia dan kekurang beruntungan saja. Entah apakah di dunia persepakbolaan ini mengenal Dewi Fortuna atau tidak, namun yang pasti di setiap permainan pasti ada yang menang dan yang kalah. Kalau kita bukan menjadi pihak yang menang, berarti kita adalah pihak yang kalah. Namun kalahnya kita di sini bukanlah sebagai pecundang yang harus pulang berbalik arah sambil tertunduk lesu menangisi kekalahan, tapi meskipun kita kalah, kita tetap harus kuat dan tegar, karena menang dan kalah hanyalah sebuah hasil. Tapi kemenangan yang sesungguhnya adalah usaha dan perjuangan yang telah dilakukan sebagai proses meraih hasil yang maksimal.

Terlepas dari kekalahan Indonesia tadi malam, saya masih akan tetap berkata kalau Garuda Tetap di Dadaku

note:
gambar diambil dari rumah oom Google dengan keyword "garuda di dadaku"
lalu di edit

6 komentar:

Unknown mengatakan...

sing penting udah berjuang dan berusaha.

Orin mengatakan...

Garuda tetap di dadaku juga Sar^^

ketty husnia mengatakan...

yap..garuda ada di sini mbak..aku setuju!

Igniel mengatakan...

si unyil kalah dari upin ipin :"<

Tapi tetep bangga kok, suer.

puteriamirillis mengatakan...

iya tetep di dadaku zahra, semangat!!!

Elsa mengatakan...

Garuda kalahnya terhormat kok