28 Maret 2014

Tentang Persahabatan

Hari Minggu lalu, saya berkesempatan menghadiri undangan pernikahan teman dekat saya semasa SMK. Sebelumnya dari jauh-jauh hari, dia sudah bolak-balik ke rumah saya untuk mengantar undangan dan sekedar berkunjung menengok keluarga saya. Maklum, kedekatan kami berdua bisa dibilang sangat akrab, maka dari itu baik saya maupun dia sudah mengenal keluarga kami masing-masing.

Sebelum hari pernikahan teman saya itu, dia sempat mengirmkan undangan virtual via WhatsApp dan Facebook. Karena belum sempat mengantar undangan fisiknya, maka saya share undangan tersebut ke beberapa teman SMK saya melalui pesan FB. Entah kenapa dari perbincangan-perbincangan kami di obrolan message FB itu, seolah membuat saya jadi menemukan teman-teman yang baru untuk saya.

Mengapa demikian? Lantarannya, mereka hadir di obrolan tersebut dengan bahasa yg lebih santun dan bijak. Mungkin juga karena perubahan usia, pola pikir, pergaulan, dan sudut pandang yang membuat saya maupun mereka jadi lebih dewasa dalam bergaul.

Bayangkan saja, delapan tahun yang lalu kami masih tertawa bersama saat jajan bersama di kantin, sholat dhuha bersama di masjid sekolah, berbagi cerita, canda tawa, hingga akhirnya kelulusan terpaksa memisahkan kami. Kami semua hidup terpisah selama bertahun-tahun. Mengalami berbagai ujian hidup, suka duka, dan berbagai pengalaman lainnya yang sehingga membuat kami merasa terpana kala bertemu di pernikahan teman saya tadi.

Sebelumnya memang kami sudah janjian untuk datang di waktu yang sama agar kami juga bisa sekalian reuni kecil-kecilan. Alhamdulillah senang sekali rasanya bisa bertemu mereka kembali. Terpana rasanya karena melihat salah satu dari mereka ada yang lebih gemuk dari biasanya, ada yang sudah punya anak pula, ada yang membawa suami mereka, dan perubahan-perubahan lainnya yang membuat kami jadi kembali untuk saling melengkapi kisah yang dulu sempat terpisah.

Kami berbincang hingga tanpa terasa acara pernikahan teman saya itu selesai. Dan setelah itu, akhirnya kami memutuskan untuk membuat semacam arisan kecil-kecilan yang ke depannya akan kami laksanakan sekali dalam sebulan. Tidak dilihat dari berapa besar nominal uangnya, tapi lebih mencari kebersamaan dalam hubungan silaturahim yang akan terus kami jalin - Insya Allah - secara rutin. Mengingat masing-masing kami sudah memiliki kesibukannya sendiri-sendiri, hingga membuat kami selalu berbincang di grup WhatsApp untuk mencari waktu yang pas untuk bertemu.

Dan setelah bertemu dengan mereka, ternyata sikap saling mengerti dan memahami adalah kunci untuk menjalin sebuah hubungan. Apapun jenisnya. Semoga Allah selalu mempererat tali persaudaraan kami, dan kita semua di sini. Aamiin...






1 komentar:

tryout online mengatakan...

mengenang masa remaja di sekolah yah mba,, hal itu sangat seruh dan mengasikkan lupa dengan masalah .