Setiap anak yang
lahir ke dunia ini adalah suci tanpa dosa sedikitpun. Bahkan sampai ia mencapai
usia balita pun, in sha Allah dirinya masih dijaga oleh Allah dari setiap
kesalahan yang mereka perbuat. Itulah mengapa setiap anak kecil selalu lucu dan
menggemaskan, juga selalu lugu dan jujur dalam setiap tingkah, langkah, ucapan,
dan perbuatannya.
Seorang anak kecil
akan terbentuk karakternya tergantung dari apa yang dilihatnya, apa yang
didengarnya, dan apa yang dialaminya. Di sinilah betapa orang tua dan keluarga
sangat berperan penting bagi tumbuh kembang sang buah hati. Bukan hanya dari
segi pertumbuhan fisiknya, namun juga dari segi pertumbuhan mental, pola pikir,
moral, akhlak, tingkah laku, serta ucapannya. Orang tua, terutama ibu adalah
madrasah utama bagi anak-anak. Di mana, dari ibu lah anak-anak dapat mampu
membedakan mana perkataan yang baik dan mana yang bukan. Mana perbuatan terpuji
dan mana yang bukan. Oleh karena itu, seorang ibu tidaklah cukup hanya
mengandalkan ijazah sekolah formalnya saja, namun juga harus lulus dari
madrasah kehidupan ini.
Orang tua sudah
seharusnya memiliki kewajiban untuk belajar banyak pelajaran yang tidak diajarkan
pada saat sekolah dulu. Mereka bisa mempelajari berbagai macam pelajaran
tentang kehidupan dari membaca buku, atau bahkan banyak berinteraksi dengan
orang-orang atau komunitas yang baik dan positif, yang mampu membuat para orang
tua memiliki pola pikir serta habitual yang baik hingga bisa berdampak positif
pada anak-anak.
Tak hanya berhenti
pada orang tua, environmental faktor pun sangat berpengaruh pada tumbuh kembang
seorang anak. Sebaik dan seketat apapun orang tua menjaga pertahanan diri sang
anak, jika lingkungan yang ia jalani setiap hari adalah lingkungan yang tidak
terjaga keasrian moral dan akhlaknya, banyak ucapan-ucapan bahkan sifat-sifat
buruk yang dilihat, didengar, dan dirasakan oleh sang anak, maka bukan tidak
mungkin anak-anak kita akan tercemar kesucian hatinya oleh lingkungan yang
tidak baik.
Maka dari itu,
karena tidak mungkin untuk kita menjauhi dan mengisolasi anak-anak kita dari semua
pengaruh buruk lingkungan, kewajiban kita semakin bertambah untuk membuat sang
anak untuk lebih mampu membedakan mana ucapan dan perbuatan yang halal dan
baik, dan mana yang haram dan tidak layak untuk dirinya. Pastinya setiap orang
tua juga dituntut untuk lebih cerdas ketimbang sang anak jika apabila anak-anak
kita melontarkan pertanyaan 'mengapa' dan 'kenapa' dari setiap larangan atau peringatan
yang kita berikan pada mereka.
Semoga Allah mudahkan
kita untuk membina anak-anak kita dengan baik, memberikan lingkungan yang baik
pula, menjauhi anak-anak kita dari pergaulan buruk, serta menjadikan kita orang
tua yang tidak pernah lelah untuk belajar dan mencari tahu hal-hal baru yang
baik untuk anak-anak kita, tidak pernah putus asa dalam mengingatkan sang buah
hati antara kebaikan dan keburukan, hingga Allah bersedia memberikan rahmat dan
ridhoNya untuk kita semua. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar