Ternyata saya
belum bisa jadi orang tua yang baik. Belum mampu menjadi
ibu yang baik untuk Riski. Saya baru sadar kalau selama ini saya hanya mampu
menyayanginya sebatas apa yang dia inginkan, namun belum mencapai apa yang dia
butuhkan. Saya memang menyayanginya sehingga saya jaga ia betul - betul jangan
sampai ia terjatuh ataupun terluka dan menangis. Saya jaga ia benar-benar agar
ia merasa nyaman berada di dekat saya
dan tidak merasa kehilangan sosok ibunya. Apa yang sekiranya ia inginkan, lebih
sering saya turuti hingga akhirnya ia tumbuh menjadi karakter yang seolah tidak
boleh kecewa sedikitpun. Namun alhamdulillah sedikit demi sedikit, saya selalu
tanamkan dalam hatinya tentang kesabaran dalam
segala hal. Belajar tentang rasa kecewa saat apa yang ia inginkan tidak bisa
saat itu juga ia dapatkan. Semuanya butuh proses, dan proses itu hanya bisa
dinikmati keberadaannya saat kita bersabar.
Namun ada satu hal
yang terlewat dari penglihatan batin saya.
Ada sebuah kesadaran yang menyeruak keluar dari jiwa saya saat saya dapati
bahwa kasih sayang yang saya berikan selama ini tidak, atau belum mampu
menyentuh ke dalam hati kecilnya. Saat saya sadari kalau menjadi orang tua itu
juga harus menjadi sosok yang disiplin bagi sang buah hati. Harus tahu kapan
waktunya ia bermain, dan kapan waktunya ia menuntut ilmu untuk dirinya sendiri.
Dan dalam hal ini, sayangnya saya selama ini lebih banyak menyerahkan urusan pendidikannya
pada lembaga bernama sekolah, bahwa saya yakin kalau lembaga itu pasti mampu
membuat Riski pintar dan cerdas dalam segala bidang. Baik dari segi akhlak,
moral, dan intelektualnya. Namun sekali lagi saya tegaskan, kalau ternyata saya
salah. Salah BESAR!!
Saya sedih, saya
merasa kerdil karena selama ini saya selalu menyuguhkan Riski dengan hal-hal
yang berbau kekinian. Gadget, makan di resto, uang, dan berbagai keinginannya
yang saya harap mampu membuatnya senang dan terkadang
mampu sedikit meredakan rasa kecewanya. Namun tak
ada kata terlambat selama saya yakin kalau saya pasti bisa menjadi ibu yang
baik baginya. Saya akan coba mendisiplinkan diri agar kelak Riski tumbuh
menjadi anak yang pintar dan berakhlak baik. Aamiin
1 komentar:
Bekali anak kita dengan ilmu yang bermanfaat...
Posting Komentar