7 Agustus 2014

Disiplin Menjadi Ibu

Ternyata saya belum bisa jadi orang tua yang baik. Belum mampu menjadi ibu yang baik untuk Riski. Saya baru sadar kalau selama ini saya hanya mampu menyayanginya sebatas apa yang dia inginkan, namun belum mencapai apa yang dia butuhkan. Saya memang menyayanginya sehingga saya jaga ia betul - betul jangan sampai ia terjatuh ataupun terluka dan menangis. Saya jaga ia benar-benar agar ia merasa nyaman berada di dekat saya dan tidak merasa kehilangan sosok ibunya. Apa yang sekiranya ia inginkan, lebih sering saya turuti hingga akhirnya ia tumbuh menjadi karakter yang seolah tidak boleh kecewa sedikitpun. Namun alhamdulillah sedikit demi sedikit, saya selalu tanamkan dalam hatinya tentang kesabaran dalam segala hal. Belajar tentang rasa kecewa saat apa yang ia inginkan tidak bisa saat itu juga ia dapatkan. Semuanya butuh proses, dan proses itu hanya bisa dinikmati keberadaannya saat kita bersabar.

Namun ada satu hal yang terlewat dari penglihatan batin saya. Ada sebuah kesadaran yang menyeruak keluar dari jiwa saya saat saya dapati bahwa kasih sayang yang saya berikan selama ini tidak, atau belum mampu menyentuh ke dalam hati kecilnya. Saat saya sadari kalau menjadi orang tua itu juga harus menjadi sosok yang disiplin bagi sang buah hati. Harus tahu kapan waktunya ia bermain, dan kapan waktunya ia menuntut ilmu untuk dirinya sendiri. Dan dalam hal ini, sayangnya saya selama ini lebih banyak menyerahkan urusan pendidikannya pada lembaga bernama sekolah, bahwa saya yakin kalau lembaga itu pasti mampu membuat Riski pintar dan cerdas dalam segala bidang. Baik dari segi akhlak, moral, dan intelektualnya. Namun sekali lagi saya tegaskan, kalau ternyata saya salah. Salah BESAR!!

Saya sedih, saya merasa kerdil karena selama ini saya selalu menyuguhkan Riski dengan hal-hal yang berbau kekinian. Gadget, makan di resto, uang, dan berbagai keinginannya yang saya harap mampu membuatnya senang dan terkadang mampu sedikit meredakan rasa kecewanya. Namun tak ada kata terlambat selama saya yakin kalau saya pasti bisa menjadi ibu yang baik baginya. Saya akan coba mendisiplinkan diri agar kelak Riski tumbuh menjadi anak yang pintar dan berakhlak baik. Aamiin

1 komentar:

Adi Pradana mengatakan...

Bekali anak kita dengan ilmu yang bermanfaat...