15 Juli 2009
Izinkan Aku Mencintai-Mu Semampuku
Ya Allah,
Mungkin aku belum bisa mencintai-Mu
Layaknya Abu Bakar bin Abu Quhafah
yang sangat menjaga kehormatan dirinya
yang rela memberikan hartanya di jalan-Mu
Namun, izinkan aku mencintai-Mu semampuku
dengan seribu dua ribu rupiah infaq rutinku
dengan selantunan doa yang kupersembahkan
untuk mereka yang tengah kesusahan
Ya Allah,
Mungkin aku belum bisa mencintai-Mu
Umpamanya Umar bin Khatahab
yang setiap malam rela berkeliling
karena khawatir masih ada umatnya
yang belum terpenuhi kebutuhannya
Namun, izinkan aku mencintai-Mu sebisaku
dengan terus mengabdi kepada umat-Mu
dengan terus mencoba berbagi pada yang tak mampu
dengan sedikit ilmu yang kuajarkan pada murid-muridku
Ya Allah,
Mungkin aku belum bisa mencintai-Mu
Layaknya Ali bin Abi Thalib
yang rela menggantikan posisi Rasul-Mu di tempat tidur saat beliau hijrah
atau layaknya Ubaidah bin Jarrah
yang rela kehilangan giginya
demi mencabut besi tajam yang menempel
pada kedua rahang Rasul-Mu
Namun, izinkan aku mencintai-Mu semampuku
dengan berani melakukan sesuatu yang benar
dengan terus berbakti pada orang tuaku
dengan senantiasa membuat mereka bangga terhadapku
Ya Allah,
Mungkin aku belum bisa mencintai-Mu
Umpamanya Bilal bin Rabah
yang rela ditindih batu besar demi mempertahankan keimanannya
Namun, izinkan aku mencintai-Mu sebisaku
dengan puasa sunnah senin kamis ku
dengan selembar dua lembar tilawah kitab Qur'anku
dengan semalam dua malam bangunku dalam shalat lailku
dan juga dhuha yang menjadi hiasan hidupku
Ya Allah,
Mungkin aku belum bisa mengisi masa mudaku
Layaknya Rasul-Mu Muhammad Saw
yang menjadi penggembala di usia 8 tahunan
yang menjadi asisten niaga jujur di usia 12 tahun
atau menjadi manajer unit niaga internasional di usia 20 tahunan
atau layaknya Anas bin Malik
yang selalu memperhatikan setiap tindak tanduk nabinya
yang selalu setia dalam menghafal wasiat-wasiatnya
atau umpamanya Ibnu 'Abbas
yang belajar menghadapi hidup dalam lapangan keilmuan yang terbentang luas
Namun, izinkan aku mengisi masa mudaku
dengan berani melangkah di jalan dakwah ini
dengan terus berkontribusi bersama teman-teman
dengan berusaha rajin untuk datang ke ta'lim pekanan
dengan lantunan seayat dua ayat hafalan harian
Ilahi Rabbi,
Mungkin aku tak semulia Khadijah ra
yang begitu sempurna didalam menjaga
Tak setaqwa Aisyah ra
Tak setabah Fatimah ra
Dan tak sesabar Siti Hajar
yang begitu setia dalam sengsara
Namun, izinkan aku mencintai-Mu semampuku dan sebenar-benar cinta yang kupunya
Aku hanya wanita akhir zaman
yang mempunyai cita-cita
untuk menjadi hamba-Mu yang bertaqwa
Amin...
NZ (Sarah)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar