23 Juli 2009
Puisi Tak Berharga
Malam..
Bersama semilir angin
ingin rasanya kutitipkan salam ini padanya
agar ia tahu betapa aku sangat merindukannya
Tak dapat lagi kubendung kegundahan ini
yang semakin hari semakin menjadi
Malam..
Adakah ia masih mengingatku?
Ingin sekali rasanya aku melihatnya lagi
setelah sekian lama mata ini
tak menatap lagi wajahnya
Malam..
Dibawah langit kelammu
Ingin rasanya kubermunajat pada Sang Kuasa
agar Ia berkenan mempertemukan aku dengannya
Kalaupun itu masih belum bisa juga
akan kutuliskan semua perasaanku selama ini
Tentang cinta yang selalu kuharapkan
Tentang kasih yang selalu aku impikan
Tentang kerinduan yang selama ini terpendam
bahwa selama hampir seperempat abad ini
aku hidup tanpa belaiannya
Malam..
Tak dapatkah angin dinginmu
menyampaikan puisi tak berharga ini untuknya?
Untuk seorang ayah yang selama ini
tak pernah kuketahui keberadaannya
Malam..
Aku hanya ingin bertemu dengannya
walau dalam mimpi saja..
Aku sangat merindukannya..
Sangat....
NZ (Sarah)
230709
04.04
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar